Technowars Junjung Tinggi Sportifitas

technowars4UNIKAMA – Technowars merupakan sebuah event kebanggaan Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika (HMPS TI) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama). Kegiatan ini, merupakan program kerja (proker) HMPS TI Unikama. Tahun ini masuk Technowars 4 yang dilakukan setiap tahun.

Workshop mengawali acara ini dengan e-print, animasi 3D, serta seminar digital start up. Kegiatan semacam ini HMPS TI mengajak untuk kreatif dan inovatif untuk menghadirkan sesuatu yang lebih dahsyat, berkesan dan bermanfaat, ungkap ketua pelaksana, Rio Eka Retandi.

Acara Puncak dari TECHNOWARS 4 yang di rancang oleh HMPS TI adalah EJLFC (East Java Line Folloer Competetion). Tahun ini EJLFC membuka kategori baru yaitu kategori Mikro untuk peserta setingkat SMA/SMK/MA se-derajat dan Mahasiswa.

Dalam kegiatan ini, kepala program studi (Kaprodi) Alexius Endy Budianto, S.Kom., MM. memberikan sanjungan atas terselenggaranya kegiatan semacam ini. Karena dari berbagai daerah antusias mengikuti perlombaan ini, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, serta dari Jawa Timur.

“Perlombaan ini untuk mempersiapkan para ahlinya dalam teknologi, tentunya untuk mengikuti perlombaan yang lebih besar. Kami bangga dengan terlaksananya TECHNOWARS 4 ini, kalau dilihat dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang pesat,” ungkapnya.

Alex (sapaan akrab) berharap, semoga dengan kegiatan semacam ini menambah wawasan, pengalaman, kebersamaan, sportifitas tetap dijunjung tinggi. Semoga kedepannya kegiatan semacam ini lebih dahsyat dan semakin banyak peminatnnya.

Kepala bagian kemahasiswaan, Teguh Sulistyo, M.Pd. mengapresiasi perjuangan HMPS TI yang mampu membuat kegiatan ini di sedemikian meriah. Ucapan selamat juga datang terhadap para peserta yang sudah datang ke Unikama untuk beradu teknologi. Semua Ini merupakan perang teknologi yang membuat lembaga bangga.

Sebelumnya, kemampuan TI ditunjukkan dengan menjadi wakil Jawa Timur dalam mengikuti game ditingkat Asia Pasifik. Kedepannya ia berharap agar TI memperoleh hasil yang positif dan terus berlanjut.

“Acara ini tidak menjadikan mahasiswa kupu-kupu (Kuliah pulang), tapi menjadi mahasiswa yang bisa mengembangkan bakat dan minat, kemampuan, dan berorganisasi,” tuturnya. (dinog)