Universitas Harus go Internasional

pkkuiUNIKAMA – Internasional Reletionship Office (IRO) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) mengadakan seminar hibah Penguatan Kelembagaan Kantor Urusan Internasional (PKKUI) 2016, 26 Oktober kemarin. Kegiatan seminar ini sepenuhnya didukung oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (KEMRISTEK DIKTI) dan Universitas Brawijaya (UB) Malang.

Seminar Hibah PKKUI ini bertemakan “University Internationalization : Why Does It Matter” berlangsung di gedung Abdoel Radjab Unikama. Seminar ini dikhususkan bagi para Universitas yang ingin mendirikan kantor urusan internasional atau yang sedang merintis kantor urusan internasional.

Para pembicara dalam seminar tersebut adalah pakar-pakar dalam hal urusan internasional. Diantaranya Adhrial Refaddin, SIP, MPP, (kepala Seksi Kerjasama Luar Negeri – Ditjen Kelembagaan Kemristek Dikti), Prof. Ir. Ifar Subagyo, M.Agr. St, P.hD (Kepala International Office UB), dan Umiati Jawas, Ph.D (Kepala International Relations Office Unikama).

Seminar Hibah PKKUI 2016 ini dihadiri oleh kepala bagian kerjasama, kepala hubungan masyarakat sampai wakil rektor dari berbagai Universitas di Malang. Salah satunya, Universitas  Widyagama dan STIKI Malang. Selain itu, mahasiswa Unikama juga hadir mengikuti seminar Internalisasi kampus tersebut.

Harusnya saat ini universitas go internasional untuk memperluas internalisasi kampus, tidak cukup hanya terpaku pada lokal saja. Tentunya terus belajar bagaimana membangun dan mengembangkan proses internalisasi yang ada di kampus, ungkap ketua pelaksana, Umiati Jawas, Ph.D.

“PKKUI ini kami memilih Universitas Brawijaya (UB) Malang, karena UB sudah banyak mengetahui dan melakukan internasionalisasi,” ungkapnya.

Ditambahkan, untuk mengembangkan IRO Unikama, pihaknya terus mengadakan internalisasi kampus. Untuk itu, pihak kampus harus merangkul semua unit yang ada di Unikama, kepala Biro, Dosen, dan mahasiswa.

Saat ini, IRO terus melakukan kerjasama dengan luar negeri, namun hanya tatanan Negara-negara tetangga. Hal ini agar bisa membuka pola pikir bagaimana merangkul internalisasi kampus.

Hal itu juga dibenarkan oleh wakil rektor (Warek) I Dr. H. Sudi Dul Aji, M.Si, bahwa go internasional merupakan tuntutan bagi perguruan tinggi (PT). Karena kalau tidak dimulai dari sekarang akan tertinggal dari Negara lain.

“Kegiatan semacam ini merupakan kegiatan tepat yang dilakukan IRO Unikama. Semua itu merupakan kunci untuk menginterlisasikan kampus. Beberapa hal yang perlu digerakkan, diantaranya kurikulum yang ada di PT juga diakui oleh PT lain, serta kerjasama tetap dibangun,” tutur Sudi, sapaan akrab Warek I.

Sudi berharap, IRO bisa menjembatani untuk ketemu dengan perguruan-perguruan tinggi lain agar bisa menyamakan kurikulumnya. Paling tidak ada pertukaran mahasiswa dan ada mahasiswa belajar di PT lain. (dinog)