Gelar Saja Tidak Cukup, Perlu Skill yang Mumpuni

UNIKAMA – Sebagai salah satu pemenuhan tanggung jawab berkontribusi dalam mencerdaskan bangsa, Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) menggelar “Rapat Terbuka Senat Universitas Kanjuruhan Malang dalam Rangka Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Semester Ganjil Tahun Akademik 2018/ 2019” kemarin. Ada 642 wisudawan yang resmi diwisuda dan siap berkontribusi kepada bangsa.

Ada banyak harapan dan pesan yang disampaikan untuk para wisudawan. Salah satunya disampaikan Staf Khusus Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI (Menristedikti) Dr. KH. Abdul Wahid Maktub. Dia memaparkan kalau alumnus tak boleh puas begitu saja dengan indeks prestasi dan akademiknya, tapi perlu punya skill yang mumpuni.

“Sekarang kita memasuki zaman baru yang disebut disrupsi. Jadi, gelar saja tidak cukup, alumni harus punya kemampuan dan new awareness atau karakter terbuka, seperti kemampuan bergaul dan berkomunikasi yang sifatnya global dan local (glocal) serta internasional dan domistik (intermistik),” ungkapnya.

Abdul juga berpesan pada ratusan alumnus Unikama yang terdiri dari Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Bahasa dan Sastra, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Fakultas Hukum, Fakultas Peternakan, Pascasarjana dan Program Pendidikan Profesi Guru agar terus meningkatkan kualitasnya dan tidak membatasi diri untuk berkolaborasi dengan banyak pihak seperti universitas, industri, dan komunitas.

“Kami mendorong semua PTN dan PTS di Indonesia untuk upgrade kerja sama dengan banyak PT dan menggunakan teknologi. Jadi, tidak ketinggalan dengan universitas luar. Jadi, perguruan tinggi bertanggung jawab tak hanya menggarap aspek intelegensia, yaitu kompetensi yang sifatnya teknikal, tapi juga membangun karakter. Jadi, bisa adaptasi dan lulusannya bisa survive di masa depan serta bisa adaptif dan responsif terhadap perubahan zaman,” urainya panjang lebar.

Salah satu bukti adaptif juga sudah dimiliki Unikama, yakni dengan meluluskan program profesi guru (PPG) untuk kali pertama, sebanyak 41 mahasiswa. “Ini kelebihannya. Di Malang, hanya 4 kampus yang diberi kewenangan meluluskan berdasarkan SK dari Kemenristekdikti,” ungkap Retno Wulandari, kepala Humas Unikama.

Beberapa wisudawan terbaik juga mendapat penghargaan dari Unikama. Seperti Hari Purnomo, mahasiswa Pascasarjana dari pendidikan ilmu pengetahuan sosial, dengan IPK 3,86, sedangkan program sarjana dengan IPK 3,92 diraih Arif Triyanto dari prodi pendidikan matematika, dan Riska Septiana dari pendidikan geografi.

Sebagai lulusan terbaik, Arif yang berhasil menyelesaikan studi 3,5 tahun menuturkan kalau dia selalu mengutamakan pemahaman belajar dan tak terlalu mematok nilai yang bakal diperolehnya. “Kalau untuk IPK tertinggi itu saya juga tidak mengira. Pokoknya selama kuliah yang saya pikirkan bagaimana bisa memahami materi. Tidak memikirkan harus dapat nilai apa.

Ini juga bisa menjadi pesan bagi teman mahasiswa lainnya kalau kuliah jangan berpikir bagaimana mendapatkan nilai A, tapi berpikirlah bagaimana bisa memahami materi yang disampaikan dosen. Insya Allah hasil tidak akan mengingkari usaha,” paparnya. (erma)