Bentengi Mahasiswa dari Jerat Narkoba, Rektor Unikama Hadiri Forum Diskusi

UNIKAMA – Belum lama ini (13/09) Rektor Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) datangi forum diskusi yang diadakan di hall Graha Malang Post. Sejumlah Rektor dari Universitas Negeri dan Swasta hadir dalam acara diskusi kali ini yang diadakan oleh Media Malang Post. Rektor yang hadir antara lain Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) Dr. Pieter Sahertian, M.Si, Universitas Muhammadiyah (UMM) Dr. Fauzan, M.Pd, Rektor Institut Teknologi Nasional (ITN) Dr. Ir. Kustamar, MT serta perwakilan Universitas Negeri Malang (UM) Dr. Tutut Chusniyah, M.Si. Forum diskusi ini turut dihadiri oleh Polresta Malang diwakili KBO Satresnarkoba Ipda Bambang Heryanta dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang AKBP Agus Irianto, LSM Yayasan Sadar Hati hingga mantan pecandu narkoba.

Digelarnya forum diskusi ini guna bentengi mahasiswa, khususnya Mahasiswa Baru (Maba) agar tidak terlibat dari jerat Narkoba. Di Kota Malang ini masih banyak sekali kasus Narkoba melipatkan mahasiswa.

“Kota Malang termasuk kota kedua setelah Surabaya yang berurusan dengan Narkoba. Mulai bulan Januari sampai September 2019, sebanyak 226 pengguna sekaligus 253 pengedar sudah kami amankan. Sekitar 10 persen yang terlibat merupakan kalangan mahasiswa, ” Ucapnya KBO Satresnarkoba Ipda Bambang Heryanta dari Polresta Malang.

Mahasiswa Unikama berasal dari berbagai macam daerah. Oleh karena itu, Rektor Unikama Dr. Pieter Sahertian, M.Si yang juga ditunjuk menjadi narasumber sangat mengapresiasi forum diskusi ini. Masing-masing Rektor dari Universitas bisa saling bertukar pendapat dan pemikiran tentang bagaimana setiap Universitas membentengi mahasiswanya dari jerat narkoba.

“Unikama selalu melakukan tes urine untuk Maba, hal ini sudah kami lakukan dibeberapa kali pelaksanaan Mahasiswa baru pada saat tes kesehatan awal. Tujuannya untuk mendeteksi sejak dini sebelum mereka benar-benar menempuh kuliah di Universitas Kanjuruhan Malang. Sepengetahuan kami hingga hari ini belum ada mahasiswa kami yang teridentifikasi narkoba,” ungkap Dr. Pieter Sahertian, M.Si.

Secara rutin kegiatan tes urin ini memang terus dilakukan saat penerimaan mahasiswa baru. “Mungkin kedepannya Unikama akan melakukan tes urin kepada mahasiswa di tengah  masa studi dan di akhir studi mereka sebelum yudisium. Dengan hal ini kami akan tenang melepas mahasiswa untuk berada di lingkungan kerja ataupun masyarakat,” tambahnya.

Selain membentengi dengan hal tersebut, Unikama juga memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang disebut dengan UKM Gerakan Anti Narkoba (GARANK) dan juga mata kuliah Jati Diri.

Sementara itu, AKBP Agus Rianto mengapresiasi kampus-kampus yang dengan caranya masing-masing bisa membentengi mahasiswanya dari jeratan Narkoba. “Banyak sekali mahasiswa dari berbagai kota di seluruh Indonesia ini yang datang ke Kota Malang, mereka juga harus tahu macam-macam narkoba, sehingga bisa menjaga dirinya untuk tidak menyentuh barang haram seperti Narkoba. Pihak kami siap untuk bekerjasama dengan Instansi dalam pemberantasan narkoba terutama dikalangan anak muda,” paparnya.

Perwakilan dari LSM Sadar Hati menyampaikan bahwa Mahasiswa yang terlibat narkoba perlu diberikan bimbingan bukan malah dihilangkan haknya untuk dapat studi di kampus. Mereka membutuhkan penanganan yang lebih serius bukan malah stikma yang dapat menyudutkan mereka apalagi menghilangkan hak mereka sebagai mahasiswa.

Unikama mendukung Gerakan Anti Narkoba dilingkungan kampus. Prestasi Yes Narkoba No.