Budidaya Lele, Dosen Unikama Kelola Kolam Aerasi

UNIKAMA – Tim Dosen Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) Drs. Wignyo Winarko, M.Pd dan Akhmad Jufriadi, S.Si., M.Si mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan kelompok peternak lele tradisional dalam budidaya lele dengan sistem akuaponik berbasis kolam aerasi.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka melaksanakan rangkaian program hibah dikti dengan skema Program Kemitraan Masyarakat tahun pelaksanaan 2017.

Sistem budidaya mitra yang berlokasi di Kelurahan Bakalan Krajan dan Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang dari sistem tradisional menjadi budidaya lele sistem akuaponik berbasis aerasi yang sedang dilaksanakan saat ini.

Wignyo menjelaskan bahwa ide pelaksanaan program tersebut bermula dari keluh kesah dari mitra yang kesulitan untuk melakukan budidaya lele di daerah perkotaan. Terbatasnya lahan hingga kualitas air yang buruk, menyebabkan tingkat kematian yang tinggi terhadap ikan lele.

Padahal di sisi lain pasokan ikan lele masih sangat tinggi dibutuhkan oleh masyarakat kota Malang, karena kota Malang merupakan daerah kuliner. Kesulitan ini terjadi karena mitra program masih memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang terbatas dalam sistem budidaya lele.

Wignyo dan Jufriadi setelah menganalisis dan mempelajari permasalahan dari mitra tersebut kemudian mendesain kolam aerasi. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas air kolam dengan menambah suplai oksigen keseluruh permukaan kolam melalui aerator.

Selain itu juga untuk menambah penghasilan dan tetap menjaga kebersihan dan kualitas air, maka dipilih budidaya lele dengan sistem akuaponik. Sebab mampu memfilter air menjadi bersih kembali setelah dialirkan oleh pompa ke perangkat hidroponik.

Sehingga pada saat panen yang dihasilkan mitra adalah lele dan sayuran sekaligus. Karena akuaponik ini memadukan antara budidaya perikanan dan budidaya sayuran sekaligus.

Selain itu, dua kelompok mitra yang diketuai oleh Jauhari Kelurahan Sukun dan Rosyid Kelurahan Bakalan Krajan juga mendapatkan pelatihan pengolahan lele menjadi abon lele, nuget,bakso dan otak-otak lele.

Olahan lele itu dilaksanakan oleh tim Pengabdi dengan berkolaborasi dengan dosen dan mahasiswa Fakultas Peternakan Unikama. Semua peralatan dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan tersebut mulai dari pembuatan dan desain kolam aerasi, perangkat aerator, pompa air, perangkat hidropnik, benih ikan lele, bibit sayuran daun dan pakan semuanya telah diterima mitra.

Rosyid menyatakan sangat berterima kasih kepada Universitas Kanjuruhan Malang dan Ristek dikti. Sebab dengan kegiatan tersebut dia bersama kelompoknya mampu melaksanakan budidaya lele pada lahan dan air yang sangat terbatas.

Jauhari salah satu anggota kelompok mengatakan bahwa dia tidak pernah berpikir mampu melakukan budidaya lele di rumahnya dengan hanya menggunakan areal berdimensi 2×1 meter.

Jufriadi yang juga merupakan Ketua Prodi Pendidikan Fisika Unikama berharap semua dosen Fisika secara khusus dan Unikama secara umum terus meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian yang dapat menyelesaikan permasalahan masyarakat luas dengan pendekatan keilmuannya masing-masing.

Ia mencontohkan bahwa kegiatan diatas adalah salah satu contoh pendekatan ilmu fisika yang diterapkan pada bidang perikanan. (TI)