English Goes To Kampung Di Tanah Kelahiran by Alumni Unikama

UNIKAMA – Tak ingin ilmunya sia-sia, Roswita Asti Kulla alumni mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) Program Studi Pendidikan (Prodi) Bahasa Inggris membagikan ilmunya dengan cara yang unik. Kini Asti membuat gerakan English Goes to Kampung (EGK) untuk membangkitkan kampong halamannya dan juga memajukan kualitas Sumber Daya Manusia. Berkaca pada dirinya sendiri yang pernah gagal meraih mimpi Ia pun tak ingin anak-anak di tanah kelahirannya juga meraskapan seperti yang Ia rasakan.

 “Usai lulus di tahun 2014 saya kembali ke kampung halaman saya tengok kok masih banyak generasi di lingkungan saya yang juga mimpinya sirna karena masalah ekonomi. Menurut saya generasi bangsa harus bermimpi, kuat dalam berpengharapan dan berhak menggapai impian mereka,” ungkapnya.

Di sebuah Pesisir Pantai Selatan Lamboya, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapat gelar pulau terindah di dunia serta banyak sekali hotel dan hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) ini membuat semakin banyak orang luar Sumba yang dipekerjakan untuk mengelola potensi lokal.

Maka dari itu, gerakan English Goes to Kampung (EGK) digelar sebagai bentuk kegiatan kepedulian kepada anak-anak putus sekolah, tidak bersekolah maupun yang bersekolah di daerah pesisir dan kampung Lamboya melalui pembelajaran Bahasa, pendidikan moral, mental dan karakter.

Di mulai pertama kalinya di Kampung Desa Laboya Bawa dan area pesisir pantai sejak tahun 2015 dan berkembang ke Kabupaten Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah dan Sumba Timur.

“Kegiatan pembelajaran meliputi pembelajaran Bahasa Inggris, pola hidup sehat dan asri, peduli lingkungan dan pembentukan karakter serta kegiatan pengembangan cinta budaya Sumba,” tandasnya.

“Saya berharap kagiatan ini bisa meningkatkan Sumber Daya Manusia di lingkungan saya ini,” tutup Asti.