Lulusan Unikama Perankan Metode Kreatif

Wisuda'16a

UNIKAMA – Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) meluluskan 568 mahasiswa. Predikat lulusan terbaik untuk program Strata 1 jatuh pada Sri Wahyudi, dari program studi Peternakan dengan IPK 3.87. Sedangkan Cahyono Basuki dan Surip dari Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, mendapat predikat lulusan terbaik program Pascasarjana dengan IPK 3.65.

Rektor Unikama, Dr. Pieter Sahertian, M.Si, mengatakan, saat ini Unikama sedang berupaya meningkatkan mutu akademik, dimulai dari peningkatan mutu kualitas dosen, sebagai sumber daya manusia internal yang akan melahirkan lulusan terbaik bagi Indonesia.

Langkah yang telah dilakukan pihak universitas saat ini adalah dengan mendorong para dosen untuk mengambil program doktor, baik di dalam dan luar negeri. Dari 42 dosen yang sedang menempuh pendidikan S3, lanjut Pieter, 80 persen diantara mereka mendapat bantuan dana pendidikan dari Kemenristek-Dikti.

Sisanya, ada 20 persen atau sekitar 5 hingga 6 orang yang mendapat bantuan dana pendidikan dari pihak yayasan. “Ada tiga dosen yang sedang studi di Malaysia dibiayai oleh Unikama, sebab perguruan tinggi yang dituju tidak termasuk dalam universitas yang mendapat bantuan dari Kemenristek-Dikti,” jelasnya.

Selain meningkatkan mutu dan kualitas tenaga pendidik, peningkatan dan penambahan dosen dengan gelar doktor juga bertujuan untuk meraih standard akreditasi, yang telah ditetapkan oleh Kemenristek-Dikti. Salah satu syarat tersebut adalah setiap universitas memiliki minimal 40 persen doktor dengan jabatan lektor kepala. “Itu yang terus kami tingkatkan, sehingga target kami tahun 2020, dosen Unikama minimal 75 persen sudah bergelar doktor,” ulasnya.

Selain itu, Unikama juga mendorong para dosen untuk membuat penelitian ter indeks scopus, atau jurnal yang diakui di tingkat Internasional. Upaya tersebut dilakukan dengan mengadakan seminar dan mengundang 30 doktor dengan kemampuan menulis dan meneliti yang bagus, untuk memberikan materi kepada rekan-rekan sesama dosen.

“Kami memang sedang mendorong doktor dan para guru besar untuk meneliti dan mempublikasi jurnal di kelas nasional maupun internasional,” jelasnya.

Sebab, bagaimana pun juga syarat tersebut juga berlaku saat dosen hendak menghadapi ujian disertasi. Pieter juga menjelaskan, Unikama memiliki 4 dosen yang jurnal penelitiannya sudah termasuk dalam indeks scopus.

Bagi Pieter, sumber daya manusia yang berkualitas merupakan kunci berkembangnya masa depan Unikama. Sebab, dari SDM berkualitas akan lahir metode pengajaran bermutu, penelitian dan pengabdian masyarakat yang memiliki nilai, untuk kontribusi bangsa dan negara.

Sebagai kampus yang terkenal dengan multikulturalismenya, Unikama juga mulai berinovasi dan menerapkan pedoman tersebut dalam metode pengajaran, antara dosen dan mahasiswa. Melihat perkembangan pendidikan di Indonesia saat ini, penting bagi tenaga pendidik, baik dosen maupun calon guru lulusan Unikama, mengenal metode belajar kreatif yang dapat diterapkan dalam kelas dengan ragam suku dan budaya dari seluruh Indonesia. (empe)