Mahasiswa KKN Unikama Buat Olahan dari Rempah di Lingkungan Ngelak Kelurahan Dampit

Unikama- Kabupaten Dampit terkenal akan hasil kopinya, banyak sekali mahasiswa yang membantu masyarakat membuat inovasi-inovasi baru untuk mengenalkan kopi Dampit kepada khalayak luas. Namun, tidak dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) yang berada di Lingkungan Ngelak Kelurahan Dampit ini. Mereka lebih memilih inovasikan rempah asli Dampit.

“Saat melakukan observasi ternyata selain kopi, Kabupaten Dampit juga kaya akan rempah-rempahnya. Kami berfikir sudah banyak sekali mahasiswa KKN yang menginovasikan kopi mulai dari minuman sampai jadi masker wajah. Kali ini, kami ingin menginovasikan dan membuat produk yang berbeda,” ujar Pinky Anggi M. Selaku Ketua Kelompok.

Jahe adalah rempah yang dipilih oleh mahasiswa KKN kelompok 46 sebagai bahan baku pembuatan produk yang diberi nama “NGEREMPAH” singkatan dari Ngelak Rempah.

“Produk unggulan kami berbahan baku jahe. Jahe ini kami olah menjadi bubuk serbaguna. Bisa langsung di seduh dan juga campuran untuk bumbu masakan. Produk ini sudah diuji coba, bisa dicampur dengan kopi, teh dan juga masakan,” ucapnya.

Mereka membuat produk ini tentunya ingin membantu meningkatkan perekonomian warga masyarakat sekitar. Jadi, pengemasannya juga dibuat semenarik mungkin agar memiliki nilai jual yang layak.

“Keunggulan dari produk ini adalah 50 gram bubuk jahe dapat menjadi 15-20 seduhan dan dibandrol dengan harga Rp. 10.000 saja. Produk “NGEREMPAH” sudah mulai dipasarkan ke warga lingkungan Ngelak,” tambahnya.

Sementara itu, Bu Yun selaku tuan rumah tempat pembuatan bubuk jahe ini sangat bangga dengan ide mahasiswa yang kreatif.

“Bubuk jahe ini aromanya sangat kuat sekali apalagi saat dicampur dengan teh atau kopi. Pembuatan juga tanpa tambahan bahan apapun hanya murni dari jahe saja. Saya berharap produk ini nantinya bisa diproduksi lebih banyak lagi agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masayarakat Lingkungan Ngelak terutama yang tidak memiliki pekerjaan karena terdampak Covid-19” tuturnya.

Selaku Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Suryantoro, M.Pd merasa bangga akan Program Kerja (Proker) kreatif mahasiswa kelompok 46. Ia berharap nantinya produk yang digagas dapat membantu perekonomian warga masyarakat dan juga mengenalkan inovasi baru bahwa di Dampit tidak hanya ada kopi tetapi juga kaya akan rempahnya.

Dengan adanya inovasi ini, mahasiswa KKN Unikama membuktikan bahwa melalui kegiatan tersebut mereka bisa menunjukkan dan mengeluarkan ide kreatifnya untuk membantu masyarakat sekitar terutama di masa pandemi Covid-19.