Mahasiswa KKN Unikama Ubah Pekarangan Rumah Jadi Lahan Pangan Lestari di Desa Moropeleng

Unikama – Mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) yang  tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 45 di Desa Moropelang, Kecamatan Babat, Kabupetan Lamongan ini membuat suatu inovasi ditengah pandemi dengan menanam apotik hidup dan membuat pekarangan pangan lestari dipekarangan warga. Kegiatan penanaman apotik hidup dan pekarangan pangan lestari ini dapat membantu warga dalam menjaga imunitas tubuh, membantu ketahanan pangan serta membantu meningkatkan perekonomian warga pada masa pandemi virus Covid-19 ini.

Merebaknya virus Covid-19 yang terjadi saat ini berdampak pada menurunnya ekonomi warga, sehingga mereka kesulitan membeli kebutuhan pangan. Jika dilihat dari perekonomian warga sebelumnya masih kurang stabil walaupun masa pandemi ini sudah berjalan kurang lebih 6 bulan.

Untuk mengatasi hal tersebut, mahasiswa mengajak warga untuk menanam apotik hidup dan pekarangan pangan lestari. Dengan adanya apotik hidup dan pekarangan pangan lestari ini, diharapkan dapat membantu perekonomian warga dan mengurangi interaksi sosial dalam lingkungan masyarakat sehingga warga tetap bisa mematuhi protokol kesehatan.

Ketua kelompok 45 Eggy Asmukharomah, menjelaskan bahwa kegiatan ini dapat membantu perekonomian warga jika dimanfaatkan dengan baik.

“Selain bisa dimanfaatkan sendiri, hasil panen yang berupa obat-obatan dan sayuran dari kegiatan menanam apotek hidup dan pekarangan pangan lestari ini juga bisa dijual oleh warga untuk membantu perekonomian mereka” terangnya.

Melalui kegiatan menanam apotik hidup dan pekarangan pangan lestari dapat dihasilkan hasil panen yang bergizi dan aman karena tidak menggunakan pupuk pestisida.

“Jenis tanaman yang dipakai untuk apotik hidup adalah kunyit dan jahe. Sedangkan untuk pekarangan pangan lestari adalah bayam, terong,kacang-kacangan, tomat, cabai, dan sawi” tambahnya.

Tidak hanya warga yang mempuyai lahan yang luas saja yang dapat membuat apotik hidup dan pekarangan pangan lestari ini, tetapi warga yang tidak mempunyai lahan dapat memanfaatkan teras depan rumah. Penanaman apotik hidup ini tidak perlu memakan banyak tempat.

Menurut Purwanti, warga merasa senang dengan adanya kegiatan ini, mereka merasa memiliki kegiatan yang positif yang dapat dilakukan dirumah selain bermain gadget.

“Kegiatan ini bagus sekali, karena dapat dijadikan penghilang stress ketika masa pendemi ini. Selain itu, pekarangan yang tadinya tidak terawat jadi terlihat asri kembali karena ada berbagai macam tanaman yang bermanfaat untuk obat-obatan dan untuk memasak.” Tuturnya

Menurut Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr. Gatot Sarmidi, M.Pd, kegiatan penanaman apotik hidup dan pekarangan pangan lestari merupakan kegiatan yang bagus dimasa virus Covid-19 ini.

“Terkait dengan apotik hidup yang dikerjakan mahasiswa didesanya mungkin sebagai percontohan yang bagus sekali untuk masyarakat terutama dimasa pandemi ini karena kita harus bisa menjaga kesehatan” tuturnya.

Ia berharap bahwa kegiatan penanaman apotek hidup dan pekarangan pangan lestari dapat dibudidayakan oleh masyarakat karena kegiatan ini memiliki banyak manfaat.

“Harapan saya, masyarakat bisa membudidayakan tentang penggunaan apotik hidup terutama untuk menjaga kesehatan keluarganya,” tutupnya