Mahasiswa KKN Unikama Ubah Rasa Kopi

UNIKAMA – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) menyelenggarakan acara monitoring dan evaluasi (Monev). Hal ini dilakukan kepada mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019 yang berlokasi di Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Kabupaten Malang, (9/8) kemarin.

Wakil Rektor (Warek) II Dr. Sudi Dul Aji, M.Si memimpin langsung Monev kali ini yang mengunjungi mahasiswa KKN di Desa Sumberagung, Tegalrejo, dan Sekarbanyu Kecamatan Sumawe.

Ketua kelompok Desa Sumberagung, Pradana akan mengembangkan potensi yang ada di desa tempatnya KKN. Warga banyak berpenghasilan dari tanaman kopi, dari potensi kopi itu sendiri disayangkan, karena belum ada pengolahan. Untuk itu, pihaknya berupaya membuat inovasi pengolahan agar kopi tidak hanya kopi original.

“Kami akan bikin beberapa rasa, Varian jahe, Vanillite, Green Tea. Selain itu kami juga melakukan pemasaran dan pengemasan,” ungkapnya.

Warek II Dr. Sudi Dul Aji, M.Si merasa bangga bahwa mahasiswanya bisa melakukan KKN di daerah terpencil. Diharapkan mahasiswa KKN menumbuhkan kebersamaan agar bisa memupuk rasa bersama-sama.

“Ya, saya bangga dengan para mahasiswa yang tetap bersemangat meski hidup jauh dari Kota. Mereka tidak mengeluh, hal itu menjadi tantangan tersendiri, sehingga di tempat tersebut mereka bisa berkreasi dan membaur dengan masyarakat,” ungkap Warek II.

Dosen Fisika ini juga mengatakan, monev dilakukan untuk memantau pelaksanaan program yang telah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai tema “KKN Memacu Peningkatan Kualitas SDM Pembangunan Bangsa”.

Lebih lanjut, ia juga berharap produk yang telah dibuat mahasiswa diajarkan kepada masyarakat dari pembuatan sampai pemasaran produk. Sehingga setelah mahasiswa KKN selesai produk yang telah diajarkan dapat bermanfaat dan menambah penghasilan masyarakat.

“Semoga setelah KKN para mahasiswa tetap dapat berekreasi membuat berbagai olahan rasa minuman kopi yang bisa dijual ke masyarakart,” tukasnya.

Selain itu, jika ada motivasi dari warga perlu dibicarakan dengan pemerintah desa. Akan tetapi mahasiswa KKN tetap sebagai motivator, dinamisator, katalisator. Disitu memfasilitasi sedikit anggaran dari mahasiswa KKN, warga dan pemerintah.

Dengan demikian, tim pengabdian dari LPPM akan menindak lanjuti, mungkin ada pengemasan kopi atau produksi kopi. Dalam skala kecil dulu, nantinya kalau sudah memungkinkan, mesin ada, bahan ada, tinggal menunggu pengolahan untuk memproduksi.

Diharapkan, para mahasiswa harus memiliki kompetensi yang mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien kepada masyarakat khususnya pada perangkat atau pimpinan. Jangan sampai terjadi salah pengertian atau miss komunikasi. “Kami berharap mahasiswa tetap menjaga nama baik almamater dan dalam rangka penerimaan mahasiswa baru ikut mempublikasikan keunggulan dan program serta keberadaan Unikama di tengah masyarakat,” pungkasnya.