Olah Kopi Jadi Produk Siap Jual, Mahasiswa Unikama Ajarkan Kaum Disabilitas

Unikama – Pandemi Covid 19 yang masih terus merebak tak menyurutkan geliat pengabdian kepada masyarakat Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama). Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) ini, dilakukan ditengah kondisi Indonesia bahkan dunia sedang berjibaku memberantas penyebaran Virus Corona.

Mahasiswa Prodi Akutansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) ini, melakukan kegiatan pengabdian masyarakat pada hari Sabtu, (17/10/2020) dengan menggandeng “Omah Difabel” yang dinaungi oleh organisasi Lingkar Sosial (Linksos). Mereka mengajarkan masyarakat disabilitas di desa Bedali, Kabupaten Malang untuk menciptakan produk olahan kopi herbal.

Kegiatan ini dengan memberikan pelatihan pengemasan kopi koerja, pelatihan dan penjelasan Legalisasi Usaha-PIRT produk. Peserta yang hadir dalam pelatihan ini adalah penyandang disabilitas, 3 kader posyandu, dan 6 anggota linksos termasuk ketua linksos (pak ken) di “Omah Difabel”. Kaum disabilitas belajar banyak tentang cara mengolah kopi yang dipadukan dengan bahan herbal, seperti di antaranya jahe yang dipadu dengan gula aren.

Usai mengolah kopi herbal tersebut, kaum disabilitas pun diajarkan untuk mengemas ke dalam kantong berstiker yang sudah layak jual. Produk yang dihasilkan dari Kopi Koerja ini dengan varian ukuran kemasan 250gram dan varian kelas menengah kebawah atau varian kecil.

Ketua Tim PHBD Shodiq Auludin Rafiqu Hidayah menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan ini tidak hanya tentang mengolah kopi tapi juga bagaimana mengolah kopi menjadi makanan ringan. “Nanti ada pelatihan lagi tentang pengolahan makanan ringan yang juga berasal dari kopi. Jadi nggak hanya kopi bubuk saja,” ujarnya
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa selain memberikan pelatihan pengemasan dan pengolahan kopi, mereka juga akan membantu proses perizinan merek hingga industri. “Nantinya, mereka juga akan ikut serta dalam pembinaan pemasaran produk yang dihasilkan,” tambahnya.

Tujuan dari pelaksanaan pelatihan ini adalah peserta mampu mengemas kopi koerja dengan baik dan benar serta mampu memahami aspek-aspek legalisasi usaha dan dapat andil membantu terwujudnya Legalisasi Usaha Kopi Koerja.

Program pengabdian masyarakat ini didanai dari anggaran tim Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) untuk spesifik pelatihan dan program pelatihan fase final (PHP2D).

Mochamad Fariz Irianto, SE., ME., selaku Dosen Pembimbing dalam proposal PHBD ini berharap setelah kegiatan ini, mereka dapat mandiri dalam menjalankan usahanya. “Setelah kami berikan pelatihan dan pemberdayaan ini, harapannya kedepan masyarakat sasaran sudah bisa mandiri menjalankan usaha produksi olahan kopi herbal kopi koerja sehingga mampu menyokong atau meningkatkan kesejahteraan dan perokonomian masyarakat sasaran serta menjadikan Organisasi lingkar sosial lebih dikenal oleh masyarakat luas.” Tandasnya.

Program-program ini dilakukan oleh mahasiswa sebagai wujud kepedulian terhadap kemandirian dan keberdayaan masyarakat disabilitas di Desa Bedali yang merupakan salah satu desa yang mendapatkan label sebagai “Desa Inklusi” di wilayah Malang Raya, dan bentuk dari implementasi Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa atau disingkat PHP2D dari Kemendikbud.