Pemuda Labuan Bajo Sumbangkan Perak dan Perunggu untuk Unikama

UNIKAMA – Rasa sakit akibat patah tulang jari telunjuk tak membuat, Zakarias Selentinus Gale Ora patah semangat berjuang di kejuaraan Pekan Olah Raga Mahasiswa Nasional (Pomnas) XV/2017 cabang olahraga Shorinji Kempo.

Tekad kuatnya, untuk tetap bertanding tak mampu dihentikan rasa sakit untuk bertanding di nomor embu beregu putra yang akhirnya mengantarnya meraih medali perak di Pomnas XV/2017 yang digelar di Makassar, Sulawesi Selatan.

“Saya berusaha bermain semaksimal saya dan saya tidak mau mengecewakan tim saya, pada nomer terakhir saya yaitu beregu putra,” katanya.

Ia mengatakan dalam Pomnas XV, ia bertanding untuk 3 nomer pertandingan. Dalam pertandingan nomor embu pasangan campuran kyu 1, ia kalah pada laga final.

Setelah kalah, Zak kembali harus bermain lagi pada nomer pertandingan yang kedua yaitu randori 55 kg putra. “Sebelum saya masuk ke semifinal saya mengalahkan atlet dari Sulawesi Selatan dan Kepulauan Riau,” ucapnya.

Mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Sastra Unikama ini, mengaku perjalanannya tidak mudah hingga mencapai partai semifinal.

Perjuangan keras dan latihan terus coba dilakukan untuk dapat mengharumkan nama kampus, daerahnya diperlombaan ini. Pada laga semifinal, Zak dikalahkan oleh atlet Jambi dan pada laga semifinal.

Disinilah ia mendapatkan cedera pada jari telunjuk kaki kanan dan medis mengatakan jari kaki saya patah. Namun, tekad dan semangar kerasnya, membuat Zak bersikeras untuk bisa bertanding pada nomer embu beregu putra yang sudah masuk final.

“Saya meminta medis untuk memplester jari kaki saya agar saya bisa bertanding pada nomer terakhir saya yaitu beregu putra,” ungkapnya.

Pada pertandingan terakhir ini, Zak berhasil memperoleh 1 perak dari embu beregu putra dan 1 perunggu dari randori kelas 55 kg putra.

Ia mengaku sangat bangga bisa bermain di ajang Pomnas. Selain menjadi ajang pertamanya,  prestasi yang diukirkannya diraih dengan sulit. Sebab, kebanyakan atlet yang bermain di ajang ini, lebih berpengalaman dan banyak terdaftar sebagai atlet Pra PON dan PON.

“Sedangkan saya ada atlet biasa yang belum pernah bertanding di ajang Prapon dan Pon,” ungkap pemuda dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

Ia pun berharap setelah cederanya pulih, bisa segera kembali berlatih untuk bisa kembali bertanding. Ia pun mengaku akan terus berusaha keras meningkatkan prestasinya. (TI)