Pengabdi Unikama Genjot Pengiriman Dupa Hingga ke Bali

UNIKAMA – Pengabdian masyarakat tentunya harus membawa manfaat bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi maupun sosial pendidikan. Universitas Kanjuruhan Malang Unikama) melakukan pengabdian masyakat di sebuah kampung penghasil dupa, tepatnya di Desa Petungsewu Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.

Selama ini warga desa di Kampung Dupa ini menghasilkan ribuan dupa setengah jadi untuk dikirim ke Bali. Dengan dupa setengah jadi tentunya harga yang dipatok juga rendah, meski kualitasnya tak diragukan lagi.

Permintaan dari Bali begitu besar, mencapai 7 truck per minggu. Namun kampung ini hanya dapat memproduksi setengahnya saja, antara 3-4 truck saja.

Permasalahan itu tercium oleh tim pengabdi masyarakat Unikama yang terdiri oleh  Dr. Endi Sarwoko, SE, MM, Dr. Ninik Indawati, M.Pd.,  Uun Muhaji, S.Pd., MPd., Iva Nurdiana Nurfarida, SE, MM, Dr. Enike Dwi Kusumawati, S.Pt., MP., serta Tim dari Kecamatan Wagir yaitu Ketua UPK Wiwik Yuniarsih, S.Pd. dan Sekdes Petungsewu Wahyu Asmono, SP.

Tim pengabdi berasal dari berbagai multi disiplin ilmu. Sebab permasalahan tak hanya menambah jumlah produksi dupa saja, ada berbagai permasalahan lain yang harus dipecahkan.

Permasalahan mitra antara lain masih minimnya peralatan yaitu mesin dupa press. Manajemen produksi dan keuangan masih sangat sederhana. Serta produksi masih setengah jadi, dikirim ke Bali untuk diberi pewangi dan memakai merek Bali.

Pengabdi memberikan sosialisasi pentingnya alih teknologi, kewirausahaan dan manajemen pengelolaan keuangan yang tepat sehingga hasil yang didapatkan juga maksimal.

Pemateri didatangkan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang, sebagai instansi pemerintah yang ikut bertanggungjawab terhadap pengembangan UMKM di wilayah Kabupaten Malang.

Seluruh pengusaha/produsen dupa di wilayah Desa Petungsewu Kecamatan Wagir mengikuti pelatihan ini dengan antusias. Bahkan perangkat desa berkomitmen akan terus memacu semangat dan membantu warga yang kesulitan soal produksi dupa.

Hasil dari pelatihan ini para pengrajin Dupa menyadari adanya peluang bisnis yang bisa diambil dalam rangka meningkatkan pendapatan. Tidak hanya memproduksi dupa setengah jadi, akan tetapi menghasilkan dupa jadi.

Tentunya dengan mengirimkan dupa jadi siap pakai yang telah dikemas menarik akan meningkatkan nilai jualnya. (TI)