Sisihkan Perguruan Tinggi Lain, Unikama Bawa Pulang Trophy Gubernur DIY

UNIKAMA– Dalam rangka Milad Program Studi Pendidikan Matematika UniversitasAhmad Dahlan Yogyakarta ke 39 diselenggarakan serangkaianacara Mathematics Education Festival #4 (MEF #4).  salah satunya LombaKarya Tulis Esai Tingkat mahasiswa nasional dengan mengusung tema “Meningkatkan Inovasi PembelajaranMatematika Menuju Generasi Intelektual di Era Revolusi Industri 4.0”.

Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia. Salah satunya perguruan tinggi swasta yang ada di Malang yakni Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama). Tim Unikama terdiri dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika angkatan 2016. Selain itu, aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran (UKMP) yaitu Armando Orlan Nguru, Luluk Qomariyah dan Inti Wijayanti.

Melalui karyanya dengan judul Nus-Trick (Muslihat Nusantara) Inovasi Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Game Adventure Pada Materi pola bilangan. Dengan judul itu, mereka berhasil merebut posisi pertama dengan menyisihkan finalis lain dari Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Muhamadiyah Surakarta, dan Universitas Ahmad Dahlan.

“Game Nus-trick ini merupakan pembelajaran matematika dengan materi pola bilangan yang berbasis petualangan dengan mengangkat tema nusantara. Desain gamenya memperkenalkan beberapa potensi wilayah di nusantara pada bagian awal tiap level. Tantangannya kita sesuaikan dengan model dan kondisi wilayahnya,” ujar Orlan.

Dengan demikian, Unikama berhasil membawa Trophy Gubernur DIY yang di ikuti Universitas Negeri Yogyakarta juara dua yang berhasil membawa Trophy Wali Kota, dan juara 3 Universitas Ahmad Dahlan berhasil membawa Trophy Rektor Univesitas Ahmad Dahlan.

Orlan menambahkan, perkembangan teknologi sekarang sudah semakin pesat, apalagi Indonsia saat ini sudah memasuki Revolusi Industri 4.0. Jadi pendidikan juga harus mampu berkolaborasi dengan perkembangan IT di RI 4.0. Anak-anak juga sekarang sangat akrab dengan HP, Laptop, Internet. Dengan demikian, Orlan memanfaatkan itu agar anak-anak tidak sekedar bermain hp, laptop, tetapi juga diharapkan bisa belajar melalui itu.

“Kesulitan yangdihadapi, perancangan game yang meliputi penyusunan alur cerita, pembuatandesain game. Tidak hanya itu, pemprograman game itu sendiri mengalami kendaladi pengerjaan. Hal itu dikarenakan waktu pembuatan gamenya tidak cukupakibatnya game pembelajaran Nus-Trick terselsaikan hanya tiga level,” ungkapOrlan. (inka)