Tingkatkan Kualitas SDM, Dosen Unikama Ajak Pengusaha Jamu Berinovasi

UNIKAMA – Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) harus terus ditingkatkan, karena harus terus mengikuti perkembangan zaman dimana teknologi semakin maju. Oleh karena itu, melalui kegiatan pengabdian dengan Program Kemitraan Masyarakat (PKM), tim dosen dari Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) mengangkat usaha Jamu Tradisional. PKM kali dilakukan dengan pemilik usaha jamu Sinom dan Beras Kencur, Erni (39 tahun).

Kegiatan yang dibiayai oleh Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) ini dilaksanakan di desa Ngembal, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan.

Dosen yang terlibat dalam kegiatan PKM ini, Rosita Dwi Ferdiani, S.T, S. Pd, M.Pd (dosen Pendidikan Matematika), Udik Yudiono, S.E, M.Pd (dosen Pendidikan Ekonomi) serta dibantu oleh Tatik Retno M. S.Si, M.Pd ( dosen Pendidikan Matematika).

“Usaha jamu tradisional ini memiliki potensi untuk berkembang, tetapi karena kurangnya alat produksi, kurangnya inovasi dalam mengembangkan produk serta daerah pemasaran kurang luas, menyebabkan usaha ini tidak berkembang,” ungkap Rosita Dwi Ferdiani, S.T, S.Pd, M.Pd selaku Ketua dalam Tim PKM ini.

Dalam kegiatan PKM ini tim dosen Unikama memberikan solusi atas permasalahan yang dialami Erni sebagai pemilik usaha dalam mengembangkan usahanya. Diantaranya penyediaan alat produksi berupa tangki air kapasitas 25 liter, alat pemanas (kompor) dan mesin penggiling bahan jamu.

“Untuk pendistribusian kami memberikan pelatihan-pelatihan guna mengembangkan usaha. Seperti pelatihan Pengembangan Kemasan Produk dan Pelabelan Produk, Pelatihan Manajemen Pemasaran, dan Pelatihan Desain Web,” tambahnya.

Erni, selaku pemilik usaha menuturkan bahwa dengan adanya alat produksi yang baru, proses produksi dapat dipercepat sehingga hasil produksi akan lebih higinies. Selain itu, tentunya dapat menghemat biaya produksi.

Dengan adanya pelatihan ini, ia dapat mengembangkan produknya, semula hanya memproduksi jamu yang dikemas dalam botol. Namun saat ini, dapat memproduksi jamu dalam kemasan cup berukuran 120 Ml. Dengan ini terasa lebih praktis dan lebih layak apabila dipasarkan, paparnya.