UNIKAMA Angkat Kualitas Kampus Bertaraf Internasional

UNIKAMA – Upaya peningkatan kualitas kampus terus ditingkatkan oleh Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama).  Universitas yang selama ini bertaraf nasional akan ditingkatkan sebagai universitas bertaraf International. Tidak mudah memang untuk hal tersebut, namun menuju universitas bertaraf international harus dilakukan untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0. Salah satu hal yang dilakukan Unikama adalah gelar kuliah umum yang mendatangkan langsung pemateri yaitu, Assoc. Prof. Dr. Edy Herianto Majlan, AMIChemE., dari Malaysia.

Dijelaskan langsung oleh professor dari University Kebangsaan Malaysia (UKM) tentang upaya-upaya mengangkat kualitas kampus menjadi universitas bertaraf international. Ada beberapa point yang sering sekali diterapkan oleh universitas terbaik di dunia. Diantaranya yaitu, kepemimpinan yang berwawasan, staf akademik yang cemerlang dan kreatif, mahasiswa yang berkualitas baik ditingkat akademik dan non-akademik, karyawan atau staf yang memiliki kinerja tinggi, sistem yang efisien dan keuangan yang kuat.

“Begitu hebatnya kampus akan gugur jika tak punya staf yang memiliki high performance, misalnya dari toilet. Ketika ada orang yang masuk toilet, kemudian melihat toilet kampus begitu kotor dan bau, maka hal itu akan menjatuhkan. Image yang dibuat terjun bebas hanya karena toilet,” jelasnya.

Assoc. Prof. Dr. Edy Herianto Majlan, AMIChemE., juga menjelaskan bahwa masalah besar kampus swasta adalah kemandirian diri. Kampus swasta memang tak bisa lepas dari yayasan. Dan mengenai profit keuntungannya, tentunya harus tanpa mengganggu operasional. Begitu diganggu operasional, masalahnya hanya satu, adalah mahasiswa.

“Yang saya sampaikan tadi bukan teori saja, tentu bisa dikerjakan oleh siapapun untuk bisa melakukan pengembangan,” tambahnya.

Sementara itu rektor Unikama, Dr. Pieter Sahertian, M.Si juga menjelaskan jika Unikama merupakan sebuah learning university yang terus belajar untuk meningkatkan diri. Selain itu terus belajar dengan perguruan tinggi nasional maupun perguruan tinggi internasional.

“Kalau kita belajar tak dari yang terbaik, dan hanya dari biasa saja, maka buat apa, kita mau belajar harus dari yang terhebat. Dari ilmu yang disampaikan kita bisa mengambil langkah kedepannya mana dulu yang bisa kita jangkau dan prioritaskan terlebih dahulu untuk langsung dipraktikkan hingga kita bisa bersaing dengan universitas lain di era Revolusi Industri 4.0,” ungkapnya.