Unikama Merasa Kecolongan Atas Kebijakan Dikti

UNIKAMA – Civitas Akademika Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) merasa kecolongan atas kebijakan nonaktif yang dibuat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, beberapa waktu lalu.

Meski akhirnya status Unikama kembali aktif seperti awal, namun penegasan aktif kembali ini penting, demi menepis rumor yang berkembang di kalangan mahasiswa dan masyarakat. Rektor Unikama, Dr. Pieter Sahertian, MSi, mengatakan, ke depan sebaiknya Dirjen Dikti lebih detail dan seksama sebelum me-nonaktifkan perguruan tinggi. Pasalnya, hal itu menyebabkan sejumlah pihak resah dan menanyakan kinerja rektorat.

“Ada unsur kesengajaan atau tidak, kami kurang paham. Yang jelas selama ini sudah rutin menyetor berkas ke Kopertis. Kami positif saja,” jelasnya. Ia juga menegaskan bahwa status nonaktif kemarin tidak ada kaitannya dengan rasio dosen dan mahasiswa.

“Itu murni konflik 2013 lalu, karena ada yang melapor ke Dikti dan Kopertis, makanya disimpulkan Unikama nonaktif. Dan konflik itu sebenarnya selesai saat itu juga,” papar dia. Sebelumnya diberitakan, Unikama dinyatakan aktif kembali per 1 April 2015, setelah Dirjen Dikti meninjau ulang keputusan sebelumnya. (mis)