Wajib Implementasikan Program Daring di Setiap Prodi, Unikama Gelar Sosialisasi Bimtek

UNIKAMA – Saat ini Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) mulai gencar mengimplementasikan program Dalam Jaringan (Daring) di setiap Program Studi (Prodi). Program Daring ini merupakan salah satu indikator penilaian dari Kemenristekdikti (Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi). Mulai semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 ini Unikama akan mulai mengimplementasikan program Daring (online) dengan sistem Blended Learning atau gabungan pembelajaran tatap muka dan Daring.

Oleh karena itu, kemarin (29/08) Unikama gelar Sosialisasi Bimtek Pembelajaran Daring yang diikuti oleh Dosen Unikama bertempat di Auditorium Multikultural.

“Pembelajaran Daring ini memberikan kontribusi nilai yang maksimal. Kalau pembelajaran Daring yang lalu itu karena kita dipercaya untuk menyelenggarakan Program Profesi Guru (PPG), otomatis kita tercatat disana sebagai kampus yang sudah melaksanakan Daring berskala Nasional,” ungkap Dr. Pieter Sahertian, M.Si selaku Rektor Unikama saat membuka kegiatan Bimtek.

Sebenarnya di Unikama sendiri sudah dua tahun belakangan ini menerapkan sistem Blended Learning untuk beberapa prodi saja yaitu, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Fisika, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Bimbingan Konseling (BK).

Ludovikus Bomans Wadu, M.Pd selaku tim pelaksana Daring juga menjelaskan, nantinya semua prodi harus mengimplementasikan Daring minimal di tiga matakuliah, untuk matakuliah apa saja yang sudah siap akan diserahklan kepada prodi masing-masing.

“Dosen dan Sarana Prasarana (Sarpras) sudah siap untuk program Daring ini, kami semua berharap sistem Blended Learning ini bisa diimplementasikan dengan lancar pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 yang akan dimulai bulan September ini,” tuturnya.

Sementara itu, saat di wawancara Muhammad Nur Hudha, M.Pd yang juga merupakan tim pelaksana Daring menerangkan bahwa nantinya didalam pembelajaran Daring haruslah detail. Mulai dari deskripsi mata kuliah, topik, materi, dan umpan balik terhadap mahasiswa.

“Yang terpenting untuk karakteristik modul Daring harus berkualitas dengan adanya materi digital, forum diskusi, tes Daring, dan penugasan Daring,” tutupnya.