UNIKAMA – PPLP PT PGRI Malang, Rektor beserta seluruh sivitas akademika Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) menggelar tahlil akbar dan doa bersama, Minggu (15/08/2021) pukul 19.00 melalui aplikasi Zoom Meeting. Dengan tujuan untuk mendoakan seluruh sivitas Unikama, apalagi di masa pandemi ini Unikama telah kehilangan beberapa Dosen yang telah mengabdi dan memberikan ilmunya kepada para mahasiswa.
Drs. H. Soedja’i selalu Ketua PPLP PT PGRI Malang juga mengajak seluruh Dosen dan karyawan untuk mengikuti kegiatan ini.
“Kegiatan ini sengaja diadakan untuk mendoakan rekan kerja, kerabat dan juga saudara-saudara kita yang ada di Unikama dan yang telah mendahului kita menemui yang Maha Kuasa. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan. Doa bersama ini juga bentuk kasih sayang dari kami, selain itu memang hanya doa yang dapat diberikan. Saya berharap almarhum bisa di Terima di sisi Allah SWT,” ungkapnya.
Setelah sambutan dari Ketua PPLP PT PGRI Malang, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan tahlil, yasin dan juga doa bersama. Kegiatan ini juga terbuka untuk umum baik mahasiswa dan alumni Unikama.
Selain itu, juga hadir Gus Dhofir Zuhry pengasuh pesantren luhur Baitul Hikmah Kepanjen Malang. Ia memberikan tausyiah tentang musibah.
“Suka atau tidak suka musibah akan menimpa kita cepat atau lambat. Musibah ini tentunya memiliki dampak terutama psikologis manusia. Terutama kematian, maka dari itu kita harus mempersiapkan sebagaimana mestinya. Tanamkanlah kebaikan-kebaikan di atas tanah milik Allah SWT ini, ” tuturnya.
Sudah sepatutnya, manusia tidak merasa kecewa dengan apa yang telah diberikan oleh Allah SWT. Kalau memperoleh kegagalan tidak putus asa, kalau sukses akan menjadi sombong. Jangan jadi pribadi yang individual, harus saling membantu satu sama lain.
“Kita hidup dalam dua ranah ketuhanan dan kemanusiaan. Jika ingin bahagia hidup di dunia serta akhirat, maka dua hal harus sungguh-sungguh diperhatikan dan dilakukan secara seimbang. Jika ada orang dekat yang kehilangan atau mengalami musibah maka kita harus berperan untuk menghibur orang tersebut dan mengunjunginya. Oleh karena itu, berjihadlah, menjaga bumi, ekosistem, tidak korup, membantu sesama, dll. Berjihad itu ranahnya luas tidak hanya perang tetapi semua totalitas kita dalam melakukan kebaikan, ” paparnya.
Di masa pandemi ini, Gus Dhofir Zuhry mengajak kita semua untuk berjihad melawan pandemi dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, juga harus meningkatkan iman yang diselingi dengan hati agar tidak putus asa saat mendapatkan bencana, mala petaka, musibah serta tidak jumawa dengan kesuksesan.
“Jadilah pribadi yang fisioner, dan mudah move on. Mulailah memperbaiki diri di mulai dari diri sendiri mulai dari hal yang kecil disiplin menghargai waktu, etos kerja baik yang lebih penting kita harus mulai dari sekarang,” tambahnya.
Di akhir kegiatan, Dr. Pieter Sahertian, M.Si., selaku Rektor Unikama juga berterimakasih kepada seluruh sivitas akademika yang telah meluangkan waktunya untuk mendoakan teman-teman yang telah gugur.
“Pandemi telah berlansung 1,5 tahun, tidak tega sebenarnya melihat saudara yang telah kehilangan keluarganya. Tidak bisa membayangkan apa yang dirasakan saudara kita, saya sangat mengapresiasi adanya empati yang luar biasa dari teman-teman untuk sama-sama mendoakan dan juga menghibur keluarga yang ditinggalkan. Semoga dengan adanya tahlil akbar dan doa bersama ini, kita semakin solit untuk saling tolong menolong terhadap sesama,” tutupnya.
No related posts.