UNIKAMA – Di masa pandemi Covid-19 ini tidak menyurutkan niat Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) untuk tetap memperingati Hari Kebangkitan Nasional dan Dies Natalis di Tahun 2020. Upacara tersebut, Rabu (20/05/2020) diikuti oleh Ketua PPLP PT PGRI Malang beserta jajarannya, Rektorat, seluruh Dosen dan karyawan Unikama. Kegiatan ini dilakukan secara online, dikarenakan mengikuti prosedur pemerintah untuk Social Distancing dan menggunakan masker, dengan menggunakan aplikasi Zoom dan Live Youtube.
Ketua PPLP PT PGRI Malang Drs. H. Soedja’i memberikan sedikit penjabaran tentang sejarah Unikama mulai dari Akademi PGRI yang berkembang menjadi Institut hingga menjadi Universitas Kanjuruhan Malang.
“Dirgahayu Unikama, tepat tanggal 20 Mei merupakan hari lahir Unikama, untuk tahunnya ada dua versi yakni 1957 dan 1975. Inilah yang ingin saya telusuri lebih lanjut apa yang sebenarnya terjadi dan faktanya seperti apa, oleh karena itu dengan nomer 346 PPLP Malang membentuk suatu tim. Tim tersebut diberi nama Tim Lima yang diketuai oleh saudara Nawaji beserta anggota-anggotanya,” ungkapnya.
Tim tersebut bertugas untuk mengkaji dan menganalisa sejarah Unikama sejelas mungkin agar nantinya bisa dijadikan pedoman bagi siapa saja yang berada di keluarga besar Unikama. Buku tersebut akan segera diterbitkan dan dibagikan kepada keluarga besar Unikama.
Sementara itu, Rektor Unikama Dr. Pieter Sahertian, M.Si menyampaikan bahwa di tahun ini perayaan Dies Natalis Unikama sangat berbeda. Hanya bisa diperingati melalui upacara online. Meskipun dilakukan secara online, kegiatan upacara ini berjalan dengan lancar.
“Pandemi Covid-19 ini sebuah bencana Nasional yang kita tidak pernah tahu bahwa akan datang di tahun ini. Hal ini merupakan ujian bagi kita semua termasuk Unikama untuk bekerja lebih keras lagi dalam mewujudkan Visi dan Misi. Menjadi Unggul di Tahun 2025 di beberapa aspek membutuhkan kerjasama dari seluruh sivitas akademika Unikama,” ujarnya.
Kedepan kita akan menghadapi tatanan kehidupan yang baru dan berbeda dengan sebelumnya. Bukan hanya protokol kesehatan saja, tetapi juga budaya. Mungkin tidak bisa sebebas dulu untuk berkomunikasi dengan orang lain ataupun berkumpul hanya untuk bersilaturrahim. Akan ada aturan-aturan baru dari pemerintah agar pandemi ini tidak terulang kembali.
“Banyak sekali sebenarnya tips terutama untuk pemimpin lembaga menghadapi krisis seperti ini. Salah satunya mempersiapkan lingkungan terhadap krisis. Unikama sudah menerapkan hal ini dengan membagikan kuota kepada mahasiswa, sehingga kegiatan belajar di rumah berjalan lancar. Mungkin kedepannya kami juga akan memikirkan kesejahteraan ini untuk para Dosen dan karyawan sehingga memperlancar pekerjaannya,” tambahnya.
Dr. Pieter Sahertian, M.Si merasa sangat bangga meskipun di tengah pandemi Covid-19, SDM (Sumber Daya Manusia) di Unikama masih aktif melakukan kegiatan baik Seminar ataupun Webinar untuk memberikan ilmu kepada mahasiswa. Selain itu, masih ada juga mahasiswa dari UKM Penalaran yang dapat meraih juara III dalam kompetisi tingkat Nasional.
Ia berharap agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir, sehingga bisa kembali produktif. Kedepan akan banyak sekali tantangan baru yang menunggu.
“Mari kita bekerjasama memajukan Unikama, meskipun dalam kondisi seperti ini tetap bisa mengkomunikasikan hal-hal apa saja yang perlu didiskusikan melalui grup whatsapp maupun aplikasi lainnya. Jangan menjadikan pandemi ini sebagai alasan untuk tidak produktif. Kita tetap bisa produktif dan menjalani kehidupan seperti biasa meskipun dengan cara yang berbeda,” tutupnya.
No related posts.