UNIKAMA – Berbekal ingin agar mahasiswa lebih tahu mendetail tentang perekonomian yang ada di revolusi industri 4.0, juga menambah wawasan mahasiswa akan perkembangan ekonomi, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Akuntansi Universitas Kanjuruhan (Unikama) Malang, Senin, (29/4) ini mengadakan acara Debat Ekonomi yang diadakan di ruang kelas Universitas Kanjuruhan (Unikama) Malang.
Diikuti hingga 18 tim berisi mahasiswa dari Prodi Manajemen, Akuntansi, dan Pendidikan Ekonomi, mereka dibagi menjadi tim pro dan tim kontra yang diberikan isu-isu terkini terkait perkembangan ekonomi di era Revolusi Industri 4.0 untuk diperdebatkan. Perwakilan dari setiap kelas dari angkatan 2016 hingga 2018 harus merepresentasikan kelasnya agar menang di ajang bergengsi rutinan ini.
Mengangkat tema Menghadapi Tantangan Ekonomi Global dalam Revolusi Industri 4.0, debat dibagi kedalam tiga subtema.
Dalam babak penyisihan, kedua tim diberikan tema tenaga kerja asing yang ada di Indonesia dan ada juga tema BPJS Ketenagakerjaan. Di semifinal, mengangkat tema kebijakan ekspor, kebijakan import dan penjualan secara online untuk debat. Di final, distribusi pendapat, aktifitas ekonomi dan stimulus fiskal.
“Tujuan kita agar teman-teman se-Fakultas ini bisa mengasah ilmu ekonomi dan pengetahuan mereka, gimana nantinya ketika mereka sedang bertukar pikiran nantinya akan ada pembaharuan, ada sesuatu yang baru gitu, biar menambah pengalaman,” jelas Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Akuntansi Universitas Kanjuruhan (Unikama) Malang, Samsudin.
Acara ini sejatinya merupakan rangkaian acara yang dinamakan Economic Fair 2019
yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unikama. Rangkaian fair ini dibuka dengan Debat Ekonomi yang diadakan pagi tadi. Acara akan dilanjutkan besok, 30 April 2019 dengam Seminar Ekonomi dan Pelatihan Kewirausahaan. Puncaknya akan diadakan pada tanggal 2 Mei berisi acara bertajuk Olimpiade Ekonomi dan Business Plan.
Samsudin berharap acara ini mampu menjadi acara rutinan buatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unikama yang dilanjutkan per tahun. “Saya harap Economic Fair ini bisa menjadi rutinitas agar mahasiswa itu bisa terus mengasah terus belajar gitu. Karena dengan belajar kita bisa tahu, bisa dapat pengalaman lebih luas lagi,” tutupnya. (erma)
No related posts.