UNIKAMA – Di Era Global, yang penuh dengan kecanggihan teknologi atau digital, sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup setiap manusia. Karenanya, setiap orang harus melek digital dan mampu memanfaatkan teknologi. Terutama bagi generasi melinial.
Hal itu disampaikan Dekan Fakultas Bahasa dan Santra (FBS) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama), Dr. Mujiono, S.Pd, MP.d, dalam pembukaan Seminar Prospek Kerja Lulusan Fakultas Bahasa dan Sastra dengan tema “Aplikasi Jurnalistik Bagi Mahasiswa di Era Dgital” di Unikama, kemarin.
Acara yang digelar di Auditorium Multikultural Unikama, acara berlangsung meriah. Karena dihibur dengan Tarian menyambut tokoh terhormat yang biasanya dilakukan untuk menyambut pahlawan setelah menang perang dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Acara ini pertama kali digelar di Fakultas Sastra dan bahasa Unikama. Acara unik dan luar biasa. Peserta dan semua yang hadir berbusana khas budaya yang ada di Indonesia,” kata Mujiono dalam sambutannya.
Semoga katanya, acara yang lahir dari Fakultas Bahasa dan Sastra ini menjadi contoh bagi lainnya dalam menjaga keanekaragaman dan budaya Indonesia.
“Kita saat ini, sudah masuk pada era globalisasi. Salah satu yang ada dalam dunia digital itu adalah kecanggihan digital atau teknologi,” katanya.
Dia menyontohkan bahwa, sejak dulu banyak dosen nulis di banyak jurnal, tapi jarang sekali terpublis di media. Terutama media digital atau online yang sedang “merdeka” saat ini.
“Jika demikian, maka, hanya akan dibaca pihak tertentu saja. Tidak tersebar ke publik dengan baik dan maksimal. Tapi jika terpublis di media, maka akan dibaca oleh publik,” katanya.
Dan untuk tantangan mahasiswa kedepan, akan sangat berat. Dari itu, kata dia, mahasiswa harus terus berkarya di dunia digital atau globalisasi. “Jika tidak mau berkarya di era digital, akan semakin sulit menjalani karir yang terbaik,” katanya.
“Orientasi kedepan adalah online, online dan online. Digital sudah menjadi gaya hidup di zaman modern saat ini,” ungkap Mujiono.
Di era digital saat ini, ada banyak punya peluang dan tantangannya. Makanya, harus memanfaatkan digital yang baik dan benar. “Jangan terjebak hoax, apalagi menjadi penyebar hoax,” katanya.
Hadir dalam seminar tersebut sebagai pembicara, diantaranya, Maksimus Masan Kian, Penggiat dan Penggerak Literasi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, serta Sekretaris Umum Persatuan Guru Republik Indonesia Kabupaten Flores.
Pembicara kedua adalah Sri Widji Wahyuning Utami, Direktur Pengembangan TIMES Indonesia (timesindonesia.co.id) Network (TIN) dan Pemimpin Redaksi (Pemred) TIMES Indonesia (timesindonesia.co.id), Yatimul Ainun dan Moch Sholeh, Devisi Manager Hotel Pelangi Malang. (TI)
No related posts.