UNIKAMA – Menyikapi pentingnya peran alumni dalam kemajuan Perguruan Tinggi, Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) menggelar kegiatan Diskusi Online (DiskOn) Series Bareng 55 Alumni. Kegiatan ini diadakan selama 6 hari mulai tanggal 20 – 25 Juli 2020 melalui aplikasi Zoom. Bukan hanya diskusi biasa, setiap harinya akan ada beberapa alumni yang menjadi narasumber atau pembicara dengan tema yang sudah ditentukan.
Rektor Unikama Dr. Pieter Sahertian, M.Si. sangat mengapresiasi kegiatan DiskOn ini. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat dan bernilai positif bagi Perguruan Tinggi dan juga mahasiswa.
“Peran alumni dalam kontribusinya untuk mengembangkan kampus sangat besar. Ada empat hal yang dapat kami lihat dan dinilai sebagai hal yang penting, terkait dengan bagaimana alumni bisa berperan dalam pengembangan dan kemajuan kampus kedepannya,” ungkapnya di sela sambutan.
Ke empat peran itu adalah alumni dapat berperan dalam memberikan masukan dan program nyata bagi kemajuan Unikama. Alumni memiliki potensi dan kompetensi dalam membangun opini publik demi nama baik Unikama di masyarakat. Alumni sebagai produk dari Unikama dapat menjadi relasi penting dalam memperluas jaringan Perguruan Tinggi dan juga mahasiswa yang masih belajar dengan Instansi di luar Perguruan Tinggi. Alumni dapat menjadi sumber informasi dari dunia kerja atau industri bagi lulusan baru dari Unikama
Membahas tentang kebijakan merdeka belajar dan Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan, maka sebagai kampus yang akan melaksanakan kebijakan tersebut Unikama sudah merancang, menyusun dan mereview kurikulum agar sesuai dengan kebijakan itu.
“Kurikulum yang didesign nantinya dapat memberikan pendidikan yang alternatif dan afirmatif agar sudut pandang lulusan dapat menyikapi kehidupan dan lingkungan sekitarnya lebih positif,” ujarnya.
Rektor Unikama berharap para alumni dapat merubah tantangan menjadi peluang, karena itu didalam DiskOn yang melibatkan 55 alumni ini panitia DiskOn telah menetapkan tema sesuai dengan profesi alumni masing-masing. Ada 7 tema yang dibahas dalam kegiatan DiskOn ini yaitu, Pendidikan Tanpa Tembok, Paradigma Baru Pembelajaran Di Era New Normal, Penguatan Karakter Bangsa Untuk Indonesia Maju, Tantangan Mengelola Bisnis Di Era Pandemi, Kiat Sukses Tembus Beasiswa, Good Government: Antara Harapan dan Kenyataan, Mempersiapkan Diri Untuk Meraih Karir Impian, dan terakhir Tetap Berprestasi Di Era Pandemi.
“Dengan tema yang berkualitas dan para alumni yang mumpuni dibidangnya diharapkan dapat memberikan perubahan pola pikir kepada mahasiswa Unikama dalam menyikapi suatu hal yang terjadi di masa pandemi seperti ini. Para alumni yang menjadi narasumber ini sebagian sudah ada yang bekerja di seluruh wilayah Nusantara, bahkan ada juga yang bekerja di kedutaan Besar Arab Saudi dan sebagian sedang melanjutkan Studi S2 dan S3 di Dalam serta di Luar Negeri,” tuturnya.
Sementara itu, kegiatan DiskOn Series ini dibuka langsung oleh Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Direktur Belmawa ini juga menjadi Keynote Speakers dalam acara DiskOn Series ini dengan Tema Peran Alumni Dalam Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia.
“Sebagai institut pendidikan kita harus benar-benar mengoptimalkan peran alumni terutama untuk pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia. Peran alumni sangatlah luar biasa, terutama di dunia networking, setiap lulusan yang sudah bekerja di suatu Industri misalnya, mereka pasti memiliki banyak sekali informasi dunia kerja yang akan sangat berguna bagi adik-adik tingkatnya kelak,” tuturnya saat membuka dan menjadi Keynote Speakers acara DiskOn.
Selain itu, alumni juga sebagai feedback mutu lulusan. Feedbacknya ialah bisa mengembangkan kualitas Perguruan Tinggi itu sendiri. Jika alumni bisa meraih kesuksesan di masa depan, pasti mereka juga akan membawa nama Perguruan Tinggi.
“Alumni merupakan Image Building bagi Perguruan Tinggi. Di luar sana mereka akan membangun nilai-nilai positif di lingkungan masyarakat. Selain itu, mereka juga memberikan kontribusi yang nyata untuk perguruan Tinggi terutama dari segi financial. Inilah yang sudah dilakukan di beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia. Mereka bisa berkembang pesat dan melakukan pembangunan karena tidak lepas dari peran alumninya,” paparnya.
Di sisi lain, Perguruan Tinggi harus mempersiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) untuk Era Society 5.0. Prioritas utama Perguruan Tinggi dalam 5 tahun kedepan adalah penciptaan SDM Unggul pemimpin masa depan.
“Proses utamanya adalah pembinaan, pembelajaran, pencetakan karakter mahasiswa di suatu Perguruan Tinggi. Maka dari itu, adanya kebijakan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar ini memberikan hak bagi mahasiswa untuk sukarela mengambil sks di luar Perguruan Tinggi sebanyak 2 semester (setara dengan 40 sks), ditambah lagi dapat mengambil sks di program Studi (Prodi) yang berbeda di perguruan Tinggi yang sama sebanyak 1 semester (setara dengan 20 sks),” jelasnya.
Di era pandemi seperti ini, pembelajaran tatap muka juga ditiadakan. Hal ini membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk belajar dari rumah dan penggunaan teknologi secara otomatis akan meningkat. Oleh karena itu, sebagai Perguruan Tinggi harus tetap memenuhi hak belajar mahasiswa melalui Daring (Dalam jaringan) dan skema merdeka belajar.
“Perguruan Tinggi harus bisa menggratiskan akses ke laman pembelajaran seperti platform SPADA, LMS gratis berbasis MOODLE dan Google Classroom. Bisa juga memberikan bantuan pulsa atau paket Internet untuk meringankan beban mahasiswa. Saat ini Dirjen Dikti sedang menegosiasikan paket murah dengan internet providers & Kominfo, semoga hal ini bisa sedikit membantu,” tambahnya.
Kemendikbud telah merancang ICE Institute – Online Course Marketplace sebagai blockchain untuk proses pembelajaran online. Di dalamnya terdapat semua mata kuliah online (sebagai registrasi e-learning nasional). Dengan ICE Institute pembelajaran bisa lebih fleksibel bisa dimana saja, kapan saja, bisa diakses oleh siapapun kualitasnya lintas ruang dan waktu.
Ia berharap sistem PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) ini dapat dilaksanakan dengan baik, apalagi banyaknya platform pembelajaran Daring yang dapat membantu proses pendidikan mahasiswa. PJJ tidak hanya lewat program-program saja, bisa lewat whatsapp dan kalau ada mahasiswa yang kesulitas jaringan internet juga bisa lewat telepon.
No related posts.