UNIKAMA – Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) mengadakan Seminar hasil penelitian hibah Kemenristek Dikti tahun anggaran 2016. Kegiatan yang menghadirkan Koordinator Kopertis Wilayah VII Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA, ini diikuti dosen Unikama.
Rektor Unikama, Dr. Pieter Sahertian, M.Si, mengatakan, acara ini merupakan kelanjutan proses kewajiban bagi dosen yang memperoleh hibah dari dikti. Hal itu untuk melakukan seminar hasil penelitian dan pengabdian masyarakat hibah Kemenristek Dikti 2016. Seminar untuk tahun ini diikuti oleh dosen untuk terus memantapkan hasil pengabdian masyarakat.
“Unikama terus melakukan upaya untuk meningkatkan jumlah publikasi. Meski diluar ramai tentang hal itu, akan tetapi, kami tetap ikuti yang diminta Kemenristek Dikti, ujarnya.
Ia berharap, semua peneliti mengikuti monev internal dengan reviewer internal dan reviewer eksternal. Dengan demikian, peneliti mendapat saran dan arahan dari asesor terkait penelitaiannya tersebut. Selain itu, dari hasil monev tersebut dijadikan sebagai evaluasi untuk perbaikan.
Ditambahkan, setelah kegiatan seminar hasil penelitian dan pengabdian masyarakat hibah Kemenristek Dikti ini merupakan proses penyempurnaan. Dengan ini, peneliti bisa melakukan penyempurnaan lebih lanjut dari hasil penelitiannya.
Semoga kedepannya bapak dan ibu bersedia menjadi tutor bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian. Dengan demikian, nantinya mahasiswa mampu mengambil data dan mengevaluasi data serta semakin banyak mahasiswa yang melakukan penelitian, tambah rektor.
Disisi lain, Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA, menyampaikan, sebagai dosen harus profesional, karena hasil didikannya akan banyak diterapkan mahasiswa nanti. Selain itu, perguruan tinggi (PT) harus bermutu, dengan itu akan berdampak pada pengelolaan serta dosen yang bermutu.
“Kalau dosen dan pengelolaannya tidak profesional, serta pendidikannya tidak bermutu, mana mungkin PT-nya bermutu,” ungkapnya.
PT harus mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan bangsa. Untuk terus melakukan tridharma PT, sivitas akademika harus inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooporatif. Selain itu, ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan humaniora perlu ditunjukkan, tegasnya. (dinog)
No related posts.