Unikama – Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) melaksanakan program Apresiasi SPADA Award tahun 2021 bagi perguruan tinggi dan dosen yang terdaftar dalam SPADA Indonesia. Hal tersebut sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mendorong perguruan tinggi lebih aktif memanfaatkan teknologi digital dalam proses pembelajaran. Selain itu, pemerintah mendorong agar perguruan tinggi memperluas jangkauan sumber belajar bagi mahasiswa.
Dosen Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama), Imam Ariffudin, M.Pd. menjadi nominator Apresiasi SPADA Award kategori desain pembelajaran terbaik. Juara dalam ajang ini akan diumumkan pada Senin (13/12/2021) secara daring melalui aplikasi ‘Zoom’. Dosen Program Studi Bimbingan Konseling (BK) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) tersebut tidak menyangka akan menjadi nominator dalam ajang tersebut.
“Saya merasa senang dan kaget, karena tidak disangka bisa masuk nominasi yang tingkatnya nasional.” ungkapnya. Imam Ariffudin, M.Pd. mengungkapkan mengunggah mata kuliah ke SPADA Indonesia untuk membuat media pembelajaran yang layak bagi mahasiswa di Indonesia.
“Memang sebelumnya tidak ada informasi bahwa matkul yang diupload ke spada indonesia akan di lombakan. Nothing to lose saja ketika membuat. Niatnya membuat media pembelajaran yang layak untuk dipelajari mahasiswa se-Indonesia.” Ungkapnya.
Desain pembelajaran SPADA yang diterapkannya adalah case method (Metode Kasus) yakni metode untuk memecahkan kasus atau masalah. Pembelajaran dilakukan secara asinkronus dimana sudah disediakan materi pembelajaran sehingga mahasiswa dapat belajar kapan pun dan dimana pun.
“Dalam pembelajaran tersebut secara umum sudah terdapat materi berupa modul dan video pembelajaran serta kasus yang nantinya di analisis sesuai materi yang dipelajari.” terangnya.
Selama perancangan materi SPADA, Imam Ariffudin, M.Pd. mengaku harus benar-benar memanajemen waktu dengan baik. Hal tersebut dikarenakan selama menyiapkan video dan modul pembelajaran juga harus tetap berkutat dengan kesibukan lain di kampus.
Selanjutnya, Imam Ariffudin, M.Pd juga menyampaikan harapannya agar media pembelajaran di SPADA yang telah dirancang tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa. “Karena nantinya pasti akan menggunakan blended learning (menggabungkan strategi pembelajaran). Jadi (mahasiswa) belajar tidak hanya langsung dari dosen, tetapi bisa dari segala sumber.” Tuturnya.
No related posts.