UNIKAMA – Sebanyak empat mahasiswa Universiti Sains Malaysia (USM), Penang, Malaysia mengikuti International Teaching Practicum (ITP) 2018 atau PPL Internasional di Malang. Mereka telah sampai di Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) pada Sabtu, 17 Maret 2018 yang lalu.
Selama ini, USM telah bekerjasama dengan Unikama dalam banyak kegiatan termasuk penyelenggaran seminar bersama, kuliah tamu dengan visiting lecturers, camp bahasa Inggris, dan PPL internasional.
ITP kali ini direncanakan akan berlangsung selama dua bulan hingga akhir Mei 2018. Mereka akan praktik mengajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Malang. Selain di Indonesia, ITP juga berlangsung secara bersamaan di Malaysia dan Brunei Darussalam. Sementara itu di Indonesia, selain Malang, ITP juga diadakan di Mataram, Tasikmalaya, Jombang, Banyuwangi, dan beberapa kota lainnya.
Dalam sambutannya pada acara pembukaan ITP 2018, Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Sudi Dul Aji, M.Si, mengungkapkan bahwa kerjasama dua lembaga pendidikan antara Unikama dan USM ini dilakukan dalam rangka mengembangkan kompetensi mahasiswa. Kegiatan kerjasama ini sudah berjalan dari tahun lalu dan kali ini Unikama berkesempatan mengirim mahasiswa ke USM. Sama seperti tahun lalu, USM mengirim empat mahasiswanya untuk praktik mengajar di Malang.
Selama kegiatan ITP 2018, mahasiswa dituntut mampu mempraktikkan teori pendidikan dan pengajaran yang telah didapatkan selama kuliah. Di samping itu mereka juga harus mampu melakukan penelitian dan pengembangan serta beradaptasi dan melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di negara lain, tutur Nur Jahan Ahmad, Ph.D, dosen School of Educational Studies USM yang hadir mewakili USM.
“Alhamdulilah dengan adanya ITP, alumni USM yang telah mengikuti program ini rata-rata cepat mendapatkan pekerjaan. Karena di Malaysia, pekerjaan sebagai guru merupakan posisi dengan persaingan yang tinggi, sehingga diperlukan pengalaman yang dapat membuktikan kualifikasi pelamar. ITP memberikan kesempatan peserta untuk meningkatkan kualifikasinya sebagai calon guru profesional.” ujar Nur, sapaan akrabnya.
Menurutnya, keterserapan peserta program merupakan tolak ukur atas keberhasilan program ITP ini. Program ini selaras dengan tri dharma perguruan tinggi dan mampu menciptakan mahasiswa yang berkualitas.
Ia berharap, mahasiswanya dapat membuat reflective diary atau journal tiga kali dalam satu minggu dan menulis apa saja yang diharapkan, direncanakan dan telah dilakukan. Hal semacam ini perlu dilakukan untuk merefleksikan kegiatan ITP dan menjadi masukan bagi kegiatan ITP di tahun-tahun selanjutnya.
“Kita juga perlu memberikan questionaire pada guru dan murid-murid di sekolah praktik yang hasilnya dapat kita pakai untuk melihat perbedaan budaya dan pengajaran sains dan matematika antara Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Karena ITP juga dilaksanakan di Malaysia dan Brunei. Dengan demikian kita dapat belajar hal-hal baik dari Indonesia dan Brunai,” ungkap dosen Sains ini.
Ia meminta kepada Unikama apa yang kurang bagi anak didiknya bisa ditegur dan diperbaiki, karena bagi mereka ini adalah pengalaman pertama tinggal di luar negeri. Meskipun mereka hanya sebentar di Unikama, semoga waktu yang ada bisa dimanfaatkan.
Empat mahasiswa peserta ITP di Malang adalah Natashah Nabilah Binti Mohd Salihin (Matematika), Nurul Aina Binti Mohamad Zaini (Matematika), Sitti Zulaikha Binti Djemiko (Matematika), dan Ra’id A’la Bin Dzull Zabarrod (Fisika). (dinog)
No related posts.