UNIKAMA – Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) laksanakan Rapat Terbuka Senat dalam rangka wisuda sarjana dan pascasarjana semester ganjil tahun akademik 2020/2021, Sabtu (22/05/2021) secara Daring melalui platform Zoom Meeting, sedangkan untuk umum melalui live youtube Unikama.
Mengingat masih dalam masa pandemi Covid-19 yang tidak diperbolehkan untuk mengumpulkan banyak orang. Maka, Unikama tetap menggelar wisuda secara Daring dengan mematuhi protokol kesehatan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Rektor Unikama Dr. Pieter Sahertian, M.Si dalam sambutannya.
“Membantu pemerintah memutus rantai penyebaran virus Covid-19, untuk yang kedua kalinya Unikama melakukan wisuda secara Daring. Kami disini juga menghadirkan Senat secara terbatas, hanya rektorat, dekanat, dan juga ketua dan sekretaris senat. Wisuda kali ini memilih tema Quo-Vadis Pengembangan Pendidikan Tinggi di Indonesia. Tema ini sengaja dipilih untuk mempertanyakan apalagi meragukan kebijakan Kemdikbud, tetapi sebagai komunitas ilmiah. Bertanya merupakan ciri khas daripada ilmuwan, apalagi bertanya pada diri sendiri kemudian melakukan tindakan nyata dalam merespon segala kebijakan dengan memanfaatkan berbagai peluang dan kesempatan yang ada,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Unikama akan menjangkarkan tema tersebut dengan kebijakan Kampus Merdeka dengan mempersempit tema yang diajukan oleh panitia yaitu Tantangan Universitas PGRI Kanjuruhan Malang dalam mengimplementasikan kebijakan Kampus Merdeka.
Di awal tahun 2020, Kemdikbud mengeluarkan kebijakan terkait pengelolaan pendidikan tinggi yang tertuang dalam 4 permendikbud. Pertama, pembukaan Prodi baru. Kedua, sistem akreditasi Perguruan Tinggi. Ketiga, perguruan tinggi Negeri badan hukum. Keempat, hak belajar tiga semester di luar program studi.
“Program kampus merdeka yang diikuti dengan diperkenalkannya 8 aktivitas mahasiswa agar mereka memiliki pengalaman belajar yang harus dilakukan mahasiswa di luar kampus. Hal ini untuk pengembangan ilmu dan kreativitas mahasiswa meliputi magang/praktik kerja, proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, penelitian atau riset, kegiatan wirausaha, studi/proyek independen, dan proyek kemanusiaan,” paparnya.
Program kampus merdeka bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memfasilitasi, mendorong, mempercepat perguruan tinggi mencapai tujuannya yang tercermin dalam 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) yang mencakup 3 kualitas penting yaitu kualitas lulusan, kualitas Dosen, dan kualitas kurikulum serta pembelajaran.
“Besar harapan kita semua bahwa melalui implementasi kampus merdeka dengan parameter 8 IKU diharapkan akan mewujudkan inti dasar capaian pendidikan yaitu subyek belajar yang memiliki akhlak mulia, memiliki visi IPTEK, dan memiliki kemampuan mengenali sinyal-sinyal yang ada di Pasar. Lulusan harus memiliki nilai spiritualitas, nilai-nilai kehidupan, pengetahuan, keterampilan, mental yang baik, dan etika profesi,” terangnya.
Penerapan Kampus Merdeka dengan 8 IKU tersebut memberikan peluang bagi perguruan tinggi di Indonesia untuk menghasilkan lulusan yang dapar berkompetisi dalam dunia kerja. Bila dalam proses penyiapannya didukung dengan sumber daya yang memadai, baik Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kependidikan, Dosen yang berkualitas dan juga didukung dengan sumber daya keuangan. Selain itu, perangkat kurikulum yang adoptable, struktur pendukung kegiatan tri dharma seperti sarana prasarana dan infrastruktur informasi manajemen serta sistem tata kelola yang teruji.
“Unikama juga dipercaya Kemdikbud dengan diberikannya dana hibah untuk mengelola program-program seperti hibah MBKM untuk 10 Prodi di tahun 2020, sedangkan di tahun 2021sebanyak 6 Prodi. Kedua, Hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) dengan mengajukan 3 Prodi. Ketiga, 53 mahasiswa lolos dalam program kampus mengajar tahap I. Keempat, 50 mahasiswa lolos program Rekognisi Pengajar Lampau (RPL). Kelima, kampus mengajar perintis yang diikuti 13 mahasiswa. Keenam, 26 mahasiswa mengikuti pertukaran mahasiswa dalam Negeri. Ketujuh, Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) tahun 2020 dua proposal dimenangkan oleh mahasiswa dan tahun 2021 juga dua proposal. Kedelapan, Akselerasi Start Up Mahasiswa Indonesia (ASMI) tahun 2020 dua proposal dan tahun 2021 ada enam proposal yang lolos tahap I,” tambahnya.
Semua program Hibah tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada perguruan tinggi untuk menyelaraskan kurikulum Prodi dengan kebijakan kampus merdeka serta pengalaman belajar bagi mahasiswa seperti yang disarankan dalam 8 kegiatan experiencial learning dan program pengembangan kampus lainnya dalam rangka pencapaian MBKM.
Bersamaan dengan itu, di pertengahan tahun 2020 Prodi PGSD mendapatkan dana hibah bantuan Program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), untuk Prodi Bimbingan dan Konseling (BK) dipercaya mengelola program Center of Excellence (CoE) dan juga Unikama di percaya melakukan pendampingan sekolah vokasi atau SMK dalam pengembangan kurikulum.
Dalam wisuda kali ini Unikama juga memperingati Dies Natalis yang ke-64 dengan Launching Buku “Book Chapters” Ideologi dan Sains dalam Integrasi Pendidikan. Buku ini berisi tulisan dari 30 penulis yang diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Adapun beberapa penulisnya antara lain para penulis undangan, penulis tamu dan para penulis Dosen Unikama.
“Saya mengucapkan terimakasih terutama kepada penulis tamu yang telah berkontribusi untuk memperkaya isi buku tersebut. Di antaranya Dr. Ahmad Basara, MH., selaku wakil ketua MPR, Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA., M.Phil., MA selaku pakar teknologi, Prof. Dr. Unisah Rosyidi, M.Pd Ketua Umum PGRI, Yudi Latif, Ph.D yang merupakan Ketua Bandan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tahun 2016-2018, Prof. Marsudi Wahyu Kisworo selaku komisaris Independen PT. Telkom, Prof. Dr. Dra. Supiana Dian Nurtjahyani, M.Kes selaku Rektor Universitas Ronggolawe Tuban dan juga kepada para Dosen Unikama,” tutupnya.
No related posts.