UNIKAMA – Saat ini semangat mahasiswa untuk menuntut ilmu bisa dikatakan berkurang. Terkadang ada mahasiswa yang hanya berkuliah dan datang ke kampus setiap hari hanya untuk legalitas saja sebagai mahasiswa.
Hal inilah yang menjadi sorotan Drs. Sulistyo, M.Ak., dalam acara menyambut hari jadi Unikama sekaligus menyambut Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Kegiatan yang digelar Lembaga Dakwah Mahasiswa (LEDMA) Al-Farabi Universitas Kanjuruhan Malang (UNIKAMA) ini berlangsung di Aula Sarwakirti.
Ia menuturkan saat ini di masyarakat, termasuk juga mahasiswa sering menyepelekan banyak urusan dengan kalimat ‘yang penting’. Padahal menurutnya, hal ini menyangkut kemaslahatan banyak hal tanpa disadari oleh orang yang mengatakan itu sendiri.
“Ah yang penting kan kuliah, yang penting kan makan bahkan yang penting kan beristri, yang penting ngaji dan seterusya. Akibatnya apa? Caranya tidak benar tetap saja dianggap sah karena ‘yang penting’ itu tadi,” tuturnya pada para peserta.
Ia memaparkan lebih jauh mahasiswa yang suka menyebut ‘yang penting kuliah’, sehingga datang hanya duduk dan ilmunya hanya lewat saja tidak masuk. Parahnya lagi, ada yang sangat rajin belajar saat berkuliah dengan tujuan ‘yang penting lulus ‘cumlaude’ namun melupakan banyak nilai lain yang harus didapat di bangku kuliah selain belajar, misalnya bersosialisasi dan berorganisasi.
“Nilainya A sampai cumlaude, tapi bingung waktu lulus mau jadi apa karena tidak tahu apa yang harus dilakukan,” ungkapnya.
Menurutnya, mahasiswa harus merubah pola pikir ‘yang penting’ seperti ini. Mahasiswa harus mampu merubah mindset dari ‘yang penting kuliah’ menjadi ‘kuliah itu penting’.
“Dengan demikian kita akan bisa mengubah cara kita mendapatkan sesuatu, karena apa kita merasa sesuatu itu penting. Sedikit-sedikit kita akan bisa mengubah kaidah,” tandasnya. (inka)
No related posts.