Unikama – Mengingat masih tingginya angka penularan virus Covid-19, maka tahun ini Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) gelar Halal Bihalal secara Virtual melalui aplikasi Zoom Meetings, Senin (17/05/2021). Kegiatan ini diikuti oleh Pengurus Yayasan PPLP-PT PGRI Malang, Rektor beserta jajarannya, serta seluruh Dosen dan karyawan Unikama.
Dalam sambutannya, Rektor Unikama Dr. Pieter Sahertian, M.Si mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri Minal Aidzin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan batin serta berterimakasih karena telah bersedia hadir mengikuti halal bihalal meskipun dilakukan secara Daring.
“Covid-19 ini masih berada disekitar kita, banyak yang mengatakan tahun ini merupakan lebaran pengorbanan. Sebagian dari kita tidak bisa berkumpul dengan keluarga di kampung halaman karena kebijakan pemerintah. Tetapi percayalah, kebahagiaan itu tidak hanya muncul dari kesenangan kita. Ada seorang psikolog yang mengatakan bahwa puncak kebahagiaan itu berasal dari diri kita yang bisa menerima segalanya dengan penuh kegetirannya,” ujarnya.
Sebagian memang tidak ikut melakukan puasa, tetapi semua orang ikut merasakan suasana Ramadhan.
“Kita semua merasakan energi positifnya yaitu kesabaran dan ketenangan. Kesabaran membuat mental kita kuat sedangkan ketenangan bisa membuat kita berfikir dengan jernih. Meskipun sebagian orang tidak ikut melaksanakan kegiatan puasa, kita semua bisa memperoleh itu untuk energi posoitif,” paparnya.
Ia berharap suasana seperti ini akan terus berlanjut tidak hanya dalam suasana Ramadhan. Menjadi lebih baik setiap harinya dan menjalani kehidupan seperti suasana Ramadhan. Selalu menjadi orang yang sabar dan tenang, berhati bersih dan selalu berfikir jernih.
“Mari saling mendoakan saudara, teman dan juga tempat dimana kita bekerja agar selalu dalam lindungan Tuhan. Hal ini akan mengeliminir hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat membuat kebersamaan kita menjadi lebih kompak,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PPLP-PT PGRI Malang Drs. H. Soedja’i juga menegaskan bahwa dengan memohon maaf satu dengan yang lain akan menjadikan hidup ini aman, nyaman dan tentram.
“Dengan saling memaafkan bisa membuat apa yang kita jalani akan membantu kita agar menjalankan tugas dengan baik. Jauh dari rintangan, godaan maupun kesulitan. Hal ini juga bisa membangkitkan semangat kita semua untuk menjadi Unikama unggul seperti apa yang dicita-citakan selama ini,” terangnya.
Ada juga prestasi Unikama yang didapat di tahun ini, selain menjadi pendamping SMK untuk program pengembangan. Unikama juga memiliki pengembang akademik sendiri. Satu hal yang istimewa pengembang Perguruan Tinggi Swasta yang semula hanya ada di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama sekarang juga berada di Perguruan Tinggi PGRI Kanjuruhan Malang.
“Semua yang diraih merupakan bukti bahwa selama ini apa yang kita perjuangkan dengan ikhlas dan penuh keyakinan telah membuahkan hasil dan mengharumkan nama Unikama,” ucapnya.
Halal bihalal Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah ini juga turut mengundang Ir. H. Achmad Wahyudi, S.H, M.H selaku pengurus besar PGRI. Dalam tausiyahnya ia menerangkan tentang makna halal bihalal itu sendiri, kembalinya manusia kepada fitrah di hari yang suci.
“Setiap manusia memiliki fitrahnya masing-masing, semua tergantung pada individunya bisa saja terang bisa juga redup. Kembali fitrah merupakan kembalinya kita bisa membedakan mana yang benar dan salah. Setiap manusia bisa menentukan apa yang baik untuk dilakukan dan yang buruk harus ditinggalkan,” ujarnya.
Selalu berbuat baik menjadikan manusia selalu teliti dan berhati-hati dalam melakukan apapun. Manusia juga akan menjadi tenang dan damai jika apa yang dilakukannya didasari dengan ilmu pengetahuan.
“Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa ketenangan lahir dari karunia Tuhan. Orang yang tenang tidak disandarkan oleh materi, jabatan, ataupun ketenaran. Banyak orang miskin hidupnya tenang, orang kaya hidupnya resah, yang punya jabatan juga tidak tenang. Hanyalah orang yang beriman akan mendapatkan karunia tersebut,” Jelasnya.
Laki-laki yang akrab disapa Ustad Wahyudi ini juga berpesan agar terus menjaga lisan, berhati-hati saat mengucapkan sesuatu.
“Biasakanlah mengucapkan sesuatu yg benar jangan mengatakan sesuatu yang anda tidak tahu ilmunya,” tutupnya.
Dalam kesempatan ini semoga dikembalikan ke nilai-nilai asal manusia menjadi lebih baik dan kembali kepada fitrahnya.
No related posts.