UNIKAMA – Para penonton sangat antusias menyaksikan pertunjukan teater Ji-Ro-Lu yang digelar di aula Sarwakirti kemarin. Adegan demi adegan memang menunjukkan sisi faktual kehidupan sosial masyarakat saat ini.
Dimana masyarakat saat ini lebih suka mendapatkan hal-hal yang terlihat prestisius dengan cara tidak baik. Padahal, suatu saat akan tiba juga balasan yang akan menuai segala bentuk keburukan maupun kebaikan di masa mendatang.
Itulah latar belakang dari teater Ji-Ro-Lu Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) yang menyuguhkan teater dengan judul ‘Potret’. Teater yang dikomemdani Himpunan Mahasiswa Pecinta Seni (Himpis) ini menunjukkan kebangkitan kembali teater Ji-Ro-Lu.
“Kami ingin agar mahasiswa bisa melihat bahwa ‘kenikmatan duniawi’ itu tidak selalu menyenangkan dan indah,” ujar Hendra Pratama Putra, sutradara dari teater ini.
Ia menjelaskan alur cerita ini mengisahkan tentang beberapa PSK yang dibohongi dengan dalih bekerja sebagai pembantu rumah tangga, namun dibayar mahal. Lalu salah seorang dari mereka mimpi disiksa di alam neraka, dan ahirnya mimpi tersebut ia ceritakan pada seluruh rekan-rekannya.
Pada akhirnya mereka pun takut dan berusaha untuk bertaubat. Uniknya, sang sutradara memberikan angle yang cukup berputar jauh dari alur awal cerita.
“Sengaja dibuat seperti ini, jadi pada ahirnya mereka membakar rumah mucikari agar tidak ada lagi yang bekerja disitu. Itu nilai moralnya, jika kita ingin melumpuhkan sesuatu yang buruk maka harus membasmi hingga ke pangkalnya. Tidak bisa kalau hanya setengah setengah,” tutupnya. (inka)
No related posts.