UNIKAMA – Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) menerima kunjungan Tim Satgas Program Darmasiswa Republik Indonesia dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, kemarin.
Darmasiswa adalah program beasiswa yang ditawarkan kepada pelajar asing dari sejumlah negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia untuk mempelajari bahasa, kesenian, musik, serta kerajinan khas Indonesia.
Para peserta beasiswa tersebut dapat memilih universitas yang tergabung dalam kerja sama program ini di seluruh Indonesia. Program ini juga dapat dikemas secara menarik guna membangun hubungan budaya yang kuat dan toleransi antar negara partisipan.
Tujuan utama dari program Darmasiswa adalah untuk mempromosikan dan meningkatkan ketertarikan terhadap bahasa dan budaya Indonesia bagi para pemuda dari negara-negara lain. Program ini juga dapat dikemas secara menarik guna membangun hubungan budaya yang kuat dan toleransi antar negara partisipan.
Rektor Unikama Dr. Pieter Sahertian, M.Si menyampaikan dan mengucapkan selamat datang di kampus multikultural kepada tim Darmasiswa. Ia mengapresiasi program ini, karena mahasiswa asing bisa memilih sendiri kampus mana yang cocok bagi mereka untuk menempuh pendidikan.
Apa yang menjadi indikator utama mahasiswa memilih kampus di Indonesia, tentunya sebagai pengelola kampus pihaknya siap mempersiapkan segalanya. Salah satunya kebudayaan, fisikal kampus, atau program akademik.
“Perlu kami lengkapi aktifitas akademik, kemahasiswaan, aktifitas yang bernuansa budaya. Karena Unikama sebagai kampus multikltural bisa menonjolkan agar mereka mengetahui budaya Indonesia,” ucap rektor.
Saat ini, sebanyak 580 mahasiswa asing yang tersebar di universitas yang menjadi provider Program Darmasiswa. Komponen yang diberikan selama masa Darmasiswa berupa biaya hidup selama satu bulan, uang saku, asuransi dan layanan keimigrasian, tutur Maya, perwakilan Darmasiswa.
“Kedatangan mahasiswa asing disambut dengan orientasi, selanjutnya diserahkan kepada kampus yang mereka pilih. Sebelum berahir, mahasiswa akan dipertemukan untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa belajar di Indonesia,” ungkap Maya.
Selama setahun di Indonesia, apakah mahasiswa asing sudah bisa bahasa Indonesia, atau sudah memahami budaya Indonesia. Selain itu, mahasiswa asing ini diharapkan menjadi orang yang bisa memperkenalkan Indonesia diluar, serta memberi tahu temannya untuk belajar di Indonesia, tambahnya. (dinog)
No related posts.