Unikama – Dampak pandemi Covid-19 ini sangat dirasakan oleh para UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) terutama didaerah pedesaan yang mayoritas masih belum terlalu paham akan teknologi. Maka dari itu, mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) kelompok Desa Karangrejo Kabupaten Malang mencoba untuk membantu usaha UMKM yang ada di desa.
“Di desa ini terdapat UMKM jamu herbal, stick daun kunyit dan lekok yang selama ini hanya dijual dan dikemas ala kadarnya. Pemilik UMKM juga menceritakan kepada kami bahwa penjualannya turun sekitar 40% di tahun ini akibat pandemi. Oleh karena itu, kami mencoba untuk membantu dari segi pengemasan dan juga penjualan,” ungkap Khoirul Huda selaku Ketua Kelompok.
Mahasiswa KKN ini membantu membuatkan design kemasan yang di berikan brand “PROMEXSHOP” dan juga memasarkannya lewat sosial media dan juga beberapa aplikasi penjulan seperti shopee.
“Dalam kegiatan ini kami juga melibatkan beberapa warga masyarakat yang juga berkecimpung di bidang produksi jamu. Seperti Hartatik pemilik jamu bubuk Sido Waras, Tupah pemilik jamu botol Sekartaji dan Sriani pemilik lekok Sriani. Hal ini agar mereka juga mengetahui inovasi baru dalam segi penjualan. Selain itu, kami juga sedang mengembangkan produk stick daun kunyit untuk dipromosikan dan dikenalkan sebagai produk olahan dari Desa Karangrejo,” ujarnya.
Sementara itu, Hartatik salah satu pemilik usaha jamu berlabel Sido Waras merasa terbantu dengan adanya mahasiswa KKN. Pasalnya, selama ini ia hanya menjual jamunya secara offline saja karena keterbatasan pengetahuan penjualan secara online.
“Saya merasa bersyukur bisa mngetahui tata cara penjualan secara online, ternyata tidak sulit hanya saja perlu adanya inovasi baru agar produk jamu-jamu ini dapat menarik para konsumen untuk mencobanya. Penjualan secara online juga sangat menguntungkan bagi kami karena penjualan sudah mulai naik sedikit demi sedikit,” tuturnya.
Demikian pula dengan Sriani penjual lekok, yang selama ini pembelinya hanya sekitaran Desa Kromengan saja. Jarang sekali orang luar kromengan mengetahui apa itu lekok. Namun, setelah melakukan kerjasama dan kolaborasi dengan mahasiswa KKN, usaha lekok dapat menghasilkan variasi rasa baru dengan kemasan yang berbeda, hal tersebut menjadikan produk lekok cukup diminati kalangan muda karena adanya variasi rasa.
Maria Cholifah,SS.,M.Pd selaku Dosen Pendamping Lapangan (DPL) mengharapkan agar mahasiswa KKN tahun ini,tidak hanya di Desa Karangrejo saja tetapi juga di desa lain agar dapat membantu masyarakat yang terdampak Covid-19.
“Sebagai DPL saya mengarahkan mahasiswa untuk membantu masyarakat di Desa Karangrejo khususnya UMKM jamu agar dapat memasarkan produknya agar kembali seperti semula omzet penjualannya serta produknya lebih dikenal banyak orang. Melihat para penjualjamu yang kesulitan untuk memasarkan produknya dan mereka juga tidak banyak tahu bagaimana cara memasarkan produk secara online.Sampai penghasilan yang didapat juga turun,”ucapnya.
Mahasiswa KKN Desa Karangrejo Kabupaten Malang berharap dengan adanya bantuan untuk melakukan inovasi baru dalam UMKM jamu ini dapat terus meningkatkan omzet penjualan mereka. Terutama di masa pandemi Covid-19 ini yang sangat mempengaruhi perekonomian warga masyarakat.
No related posts.