UNIKAMA – Membuang dan melemparkan sampah di sungai sudah jadi kebiasaan bagi masyarakat. Pemandangan di bawah Jembatan Kembar Desa Sidorenggo, Ampelgading, terlihat seperti tumpukan sampah. Dulunya sungai mengalir dengan lancar, akibat adanya sampah, kini Sungai Jagalan bukan lagi hanya tersumbat tetapi sudah menjadi kering.
Sampah rumah tangga, sayuran, ikan, dan ayam menjadi satu tumpukan bak gunung sampah. Bau menyengat kerap kali tak terelakkan. Sungai Jagalan yang saat ini kering, dapat berubah menjadi deras dalam seketika di saat musim hujan tiba dan menyebabkan banjir. Aliran sungai yang sudah tercemar dengan sampah tadi akan mengakibatkan air di Coban Ciblungan juga jadi ikut tercemar.
Mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sidorenggo sangat prihatin. Oleh karena itu, mereka mencoba untuk membantu warga masyarakat atasi permasalahan tersebut.
“Saat observasi kami melihat keadaan Sungai Jagalan yang begitu tercemar oleh sampah. Aliran sungai ini nantinya akan menuju ke Coban Ciblungan. Pedagang dan warga masyarakat dengan sangat mudah membuang sampah disini tanpa ada yang menegur, seakan-akan orang lain tidak peduli,” ungkap Anggara, ketua kelompok KKN.
Beberapa cara dapat dilakukan untuk bantu atasi masalah ini. Mahasiswa KKN Unikama dengan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Trija Fayeldi, M.Si mengambil langkah memperbaiki kondisi di sekitar Sungai jagalan. Dengan mengajak warga masyarakat sekitar pasar dan karang taruna Desa Sidorenggo, mahasiswa dan warga membakar semua sampah yang ada disekitar sungai.
“Untuk langkah selanjutnya, kami mebuat tanda bertuliskan larangan membuang sampah. Nantinya tanda ini akan kami letakkan di jalur yang biasanya masyarakat membuang sampah,” tambahnya.
Disamping itu, mahasiswa juga membuatkan tempat pembuangan akhir sebagai wadah pengganti sungai untuk masyarakat membuang sampah.
Sementara itu, Marjadi, S.Sos selaku Kepala Desa menuturkan, untuk menigkatkan hasil kerja mahasiswa KKN Unikama, pihaknya turut membantu dengan pengadaan tempat sampah. Sebanyak 30 tempat sampah dibagikan ke setiap rumah masyarakat Pasar Jagalan.
“Disetiap sudut pasar diberi tempat sampah, sampah yang terkumpul dalam sehari, sore harinya akan dibawa ke tempat pembuangan akhir yang nantinya akan dibakar,” ungkapnya.
Kedepannya, semoga tumbuh kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan juga Sungai Jagalan bisa kembali mengalir seperti dulu lagi dengan aliran sungai yang tidak lagi tercemar.
No related posts.