UNIKAMA –Mahasiswa Universitas Kanjuruhan (Unikama) bersama biro kemashasiswaan menggelar aksi solidaritas memperingati insiden yang menimpa dua Aremania. Dalam aksi ini, mahasiswa menggalang dana untuk keluarga korban yang ditinggalkan.
Menurut Melyusti Iwan Koordiantor Aksi, perlakuan keji yang dilakukan oleh pihak pelaku pembunuhan suporter Arema adalah tindakan yang tidak manusiawi. Hal tersebut dinilai sama sekali tidak mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia yang ramah dan berperikemanusiaan sesuai dengan Pancasila sebagai dasar negara.
“Setiap masyarakat Indonesia memiliki hak untuk bebas dari ancaman, bebas melakukan aktivitas selagi masih tidak melanggar aturan, memperoleh hak untuk dilindungi Negara, dan bebas mengekspresikan diri sebagai pendukung atau suporter,” kata Iwan.
Iwan menambahkan meninggalnya suporter Aremania, Eko Prsetyo dan Slamet adalah bentuk ketidakjelian Menpora dalam penentuan lokasi pertandingan babak delapan besar Piala Jenderal Sudirman.
“Kami juga menyayangkan keteledoran pihak keamanan dalam pengawalannya terhadap pihak Aremania yang berujung pada kematian yang mengenaskan serta kerusakan mobil yang ditumpangi,” tambahnya.
Selain itu, Iwan berharap Menpora lebih meningkatkan kinerjanya sehingga tidak menimbulkan kericuhan dan bahkan kematian.
“Kami dengan tegas meminta pada pihak yang berwajib untuk menyelesaikan kasus ini sampai tuntas,” tutupnya. (bt)
No related posts.