Unikama – Prestasi yang membanggakan ditorehkan lagi oleh mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama), sejumlah 53 mahasiswa telah lulus seleksi Program Kampus Mengajar. Program ini guna mendukung kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan kesempatan untuk belajar di luar perguruan tinggi. Disamping itu, dalam masa pandemi seperti ini proses pendidikan di tingkat Sekolah Dasar (SD) belum optimal.
Dr. Sudi Dul Aji, M.Si selaku Wakil Rektor I menerangkan bahwa peran perguruan tinggi khususnya di bidang pendidikan memang sangat diperlukan. Oleh karena itu, Kemdikbud mencanangkan program kampus mengajar.
“Sebenarnya kampus mengajar ini merupakan program yang kedua, yang pertama yakni Kampus Mengajar Perintis (KMP), Unikama juga terlibat saat itu dan keberhasilannya cukup baik. Maka dari itu, dilanjutkan dengan program kedua ini di tahun 2021 dengan istilah kampus mengajar tahap I,” terangnya.
Adapun beberapa tahapan seleksi yang diikuti mahasiswa antara lain mahasiswa mendaftar melalui akun kampus mengajar, kemudian masuk tahap seleksi ditingkat Kementerian. Setelah itu, hasil seleksi itulah yang diumumkan melalui surat Dirjen Dikti.
“Dari Unikama ada 53 mahasiswa yang lolos secara administrasi dan bisa mengikuti kampus mengajar ini. Secara keseluruhan melibatkan semua perguruan tinggi tetapi yang mendapat surat tugas hanya 366 Perguruan Tinggi saja. Tidak sembarangan, untuk Dosen Pendamping Lapangan (DPL) juga disaring secara administrasi. Untuk dosen Unikama ada 5 yang lolos seleksi,” ujarnya.
53 mahasiswa tersebut terdiri dari Prodi PGSD 26 mahasiswa, Bimbingan dan Konseling (BK) 3 mahasiswa, Pendidikan Geografi 2 mahasiswa, Pendidikan Bahasa Inggris 5 mahasiswa, Sastra Inggris 3 mahasiswa, Pendidikan Matematika 8 mahasiswa, Teknik Informatika 4 mahasiswa, Sistem Informasi 1 mahasiswa, dan Pendidikan Fisika 1 mahasiswa.
Mahasiswa yang lulus dalam proses seleksi akan di tempatkan di daerahnya masing-masing. Saat ini untuk program kampus mengajar masih di tingkat SD. Namun, tak hanya Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) saja, tapi juga prodi yang lain.
“Program ini dibuka untuk semua Prodi, ada juga yang non-kependidikan. Untuk yang memiliki basic non-kependidikan diharapkan dapat memberikan pengalaman dan juga sedikit gambaran tentang bagaimana berkecimpung didunia pendidikan,” paparnya.
Mahasiswa non-pendidikan yang ikut program ini tugasnya sama saja yakni melakukan pendampingan didalam proses pembelajaran dan juga ada monitoring yang tetap dilakukan.
Wakil Rektor I juga menerangkan bahwa Prodi non-pendidikan saat ini memang dibutuhkan di kalangan apapun. Seperti contoh Prodi Manajemen, mereka bisa melakukan pelatihan wirausaha terhadap guru-guru, ada juga Teknologi Informasi yang hampir disemua bidang tidak lepas dari teknologi.
Unikama ingin memberikan peluang untuk mahasiswa yang ingin belajar di luar Prodi. Ini juga salah satu upaya untuk mendukung kurikulum MBKM. Ada 2 semester mahasiswa harus belajar di luar perguruan tinggi.
“Kami berharap program ini akan berjalan lancar, sehingga peran mahasiswa kami bisa benar-bemar maksimal saat menjalankan tugasnya. Serta target kedepannya mahasiswa yang terlibat bisa lebih banyak lagi,” tutupnya.
No related posts.