UNIKAMA – Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) menggelar Diskusi Publik bertajuk Hak Asasi Manusia (HAM) dan Demokrasi di Indonesia. Kegiatan ini bertempat di Auditorium Multikultural Kamis (31/10) dan dihadiri kurang lebih 300 mahasiswa. Dalam kegiatan ini turut menghadirkan Tokoh Nasional Haris Azhar seorang aktivis HAM sebagai pemateri pertama dan Dr. (Cond) Andri Gultom, M.Phil sebagai pemateri kedua. Diskusi Publik ini dimoderatori oleh Dosen Unikama Romadhon, M.Pd.
Hariz Azhar mengajak mahasiswa sadar akan HAM dan Demokrasi di Indonesia. “Anda semua harus bisa membedakan perkembangan HAM dan Demokrasi di atas kertas secara institusional. Tidak otomatis mengakibatkan atau menciptakan situasi yang secara subtitusional melindungi hak anda,” paparnya.
Mahasiswa harus bisa memperjuangkan nilai dalam HAM dan menciptakan perubahan-perubahan di masa depan. “Jadilah mahasiswa yang memahami konteks, untuk itu kita harus merebut konteks. Kita menafsirkan teks berdasarkan konteks . Kita terjemahkan Demokrasi melalui gerakan-gerakan perubahan,” tambahnya.
Sementara itu, Andre Babur selaku ketua MPM Unikama menerangkan bahwa kondisi HAM dan Demokrasi di Indonesia sedang tidak baik. “Kami tidak ingin di Unikama terjadi perpecahan dan perundungan HAM. Kami ingin mahasiswa yang berpendidikan dan intelektual bisa menjadi agen perubahan di masa depan,” ungkapnya.
Andre berharap, diatara perbedaan terdapat pandangan yang memiliki satu tujuan. “Seperti di Unikama adanya perbedaan agama, ras, suku, golongan, tetapi tetap akur dan damai. Ini merupakan hal yang positif, tidak ada ruang pemisah antar golongan, agama, ras, dan suku. Dengan begitu isu penegakan HAM bisa terjawab,” tutupnya.
No related posts.