Unikama – Di hari ke empat PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama), Jum’at (24/09/2021) menjadi hari penutupan kegiatan. Meskipun dilakukan secara Daring melalui Zoom Meetings dan Youtube Live,Mahasiswa Baru (Maba) Unikama diharuskan untuk memakai baju adat.
Khusus penutupan PKKMB Unikama menghadirkan Wakil MPR RI Dr. Ahmad Basarah untuk menyampaikan materi terkait Pemahaman tentang Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
“Saya mengucapkan selamat datang di Unikama, berbanggalah menjadi mahasiswa Unikama yang nantinya akan menjadi pemimpin bangsa. Mahasiswa memiliki peran yang amat strategis bagi Negara Indonesia. Sebagai mahasiswa kalian harus memiliki jiwa patriotisme untuk membela, menjaga dan merawat Negera kita ini,” ungkapnya.
Wakil MPR RI ini juga menjelaskan alasan mengapa mahasiswa harus ikut membela, menjaga, dan merawat Negara ini. Perlu diketahui perjuangan mahasiswa terdahulu menjadi asal-muasal Indonesia merdeka.
“Mahasiswa kedokteran STOVIA yang menggagas untuk melakukan perlawanan kepada para penjajah. Tidak semua negara bisa menjadi kaya, itulah alasan mengapa Indonesia ini dijajah. Indonesia kita ini negeri yang sangat kaya, semua ada di perut bumi Indonesia. Tujuannya merampok apa yang kita miliki, Belanda paling lama yakni 350 tahun. Belanda melihat ada titik kelemahan yang dapat dieksploitasi yakni agama, etnis dan lainnya. Suatu bangsa yang multikultural jika tidak dijaga persatuannya maka akan hancur. Taktiknya adalah devide at impera, jadi politik mengadu domba antar agama, etnis, suku, dan kerajaan jaman dahulu. Kalau sudah terjadi keributan, maka mereka dengan mudah untuk menguasai Indonesia,” terangnya.
Kemudian, hal tersebut disadari oleh mahasiswa STOVIA waktu itu bahwa menjadi bangsa terjajah itu terasa begitu hina, diminta untuk kerja rodi seperti tidak memiliki harga diri karena kebodohan bangsa yang mau di adu domba oleh bangsa asing.
“Pada akhirnya mahasiswa menggalang organisasi Budi Utomo di tahun 1928 dan diikuti oleh organisasi keagamaan serta organisasi lainnya. Sampai akhirnya mereka Bersatu dan memiliki formula persatuan bangsa Indonesia yang dituangkan dalam ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kemudian Indonesia lahir menjadi sebuah bangsa berdiri 28 Oktober 1928 dengan rumus persatuan pemuda pemudi waktu itu,” ujarnya.
Satu hikmah yang ditekankan disini, pemuda di zaman dahulu mereka tidak pernah berfikir menciptakan Indonesia mayoritas di atas minoritas. Indonesia ke depan harus menjadi negara maju ekonominya. Mereka tidak egois, Indonesia merdeka kelak bisa bersatu membangun Indonesia di atas kesetaraan, tidak mengedepankan ego, suku, agama dan kelompok.
Indonesia ini ditakdirkan sebagai negeri yang kaya raya apa saja ada disni mulai biji emas, tembaga, belerang bauksit, minyak bumi, dll ada di perut bumi. Hasil perkebunan yang melimpah seperti cengkeh, karet, kelapa sawit, kapuk dll. Semua yang ditanam pasti akan tumbuh dan bermanfaat bagi semua masyarakat. Itulah yang harus dijaga dan juga dirawat. Apa yang di perjuangkan para pemuda, pahlawan dan nenek moyang di zaman terdahulu.
Beliau berharap Maba Unikama bisa mencintai negara dan juga mencintai bangsa Indonesia. Bisa menjaga persatuan dan kesatuan negara dan menjadikan Indonesia semakin maju. Sudah tidak zaman saling membedakan satu dengan yang lain, karena semua berdasarkan pada Pancasila, terutama sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa semua umat beragama diakui kedudukannya secara setara dalam bingkai hukum Negara.
Selain materi dari Wakil MPR RI, penutupan ini juga memiliki serangkaian kegiatan mulai dari unjuk prestasi yang di wakili beberapa mahasiswa berprestasi, dab penampilan dari mahasiswa HIMPIS (Himpunan Mahasiswa Pecinta Seni) Unikama.
Selama mahasiswa mengikuti kegiatan PKKMB mulai tanggal 20 September hingga tanggal 24 September 2021, mereka selalu diberikan tugas. Salah satunya membuat video, dan dipih yang terbaik lalu diumumkan saat penutupan PKKMB ini. Mahasiswa yang terpilih memiliki tugas pembuatan video terbaik antara lain pertama, tentang kekerasan dan perundungan yaitu Nadya Eka Sabila dari Program Studi (Prodi) PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar), kedua tentang cinta tanah air yaitu Angga Nur Pratama dari Prodi Manajemen, ketiga tentang rencana masa depan yaitu oleh Yanuaris Jagolangga dari Prodi Teknik Informatika.
Sedangkan untuk tugas poster green kampus yang terbaik tentang cinta tanah air yaitu Rio Pramudya yang juga dari Prodi Teknik Informatika. Mereka mendapatkan piagam penghargaan yang akan dikirim melalui email masing-masing.
Maba juga diberikan kesempatan untuk memberikan kesan dan pesan selama kegiatan ini berlangsung. Diwakili oleh Dara Ayu dari Prodi PGSD ia mengatakan PKKMB Unikama yang dilakukan secara Daring ini sangat seru.
“Meskipun dilakukan secara Daring Unikama memberikan kesan PKKMB dengan cara yang sangat baik. Mendatangkan pemateri-pemateri dari luar yang ilmunya akan sangat bermanfaat bagi kami semua. Sedangkan, untuk pemateri dari dalam kampus juga dapat membantu kami mengenal Unikama dan sistem perkuliahan didalamnya seperti apa, apalagi di era new normal ini, ” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana PKKMB Dr. Triwahyudianto, S.Pd., M.Si sekaligus Direktur Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni mengatakan meskipun kegiatan ini dilakukan secara Daring tetapi hasilnya akan tetap nyata.
“Masa transisi bukanlah hal yang mudah, memerlukan kesungguhan agar kita bisa beradaptasi di dunia dan lingkungan baru. Sebagai upaya membantu masa adaptasi mahasiswa Unikama menggelar PKKMB ini agar mahasiswa mendapatkan manfaatnya. Dari awal sampai penutupan ini sangat luar biasa, tema galang potensi di era new normal ini bisa menjadi kekuatan bagi kita semua. Marilah kita menjadikan pengalaman berharga ini sebagai bekal perjalanan kita di masa depan, ” tuturnya.
Ia berharap proses yang sudah dilalui, produk yang sudah didapatkan selama lima hari ini dapat digunakan sebagai pijakan ke depan dalam menuju cita-cita. Energi yang positif selalu dipelihara dalam diri, galang prestasi di semua era tidak hanya di era new normal saja. Era ini akan selalu berkembang dan terbarukan, pada saat yang baru itulah waktu yang tepat untuk menggalang potensi dari energi positif dalam diri. Disitulah prestasi akan selalu hadir di tengah kalian semua.
No related posts.