Unikama – Dalam rangka melaksanakan MoA (Memorandum of Agreement) dengan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) Kota Malang Fakultas Hukum (FH) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) mengadakan Webinar dengan tema “Peran Bawaslu Dalam Menjaga Kualitas Demokrasi Pada Pilkada Serentak 2020”, Senin (10/08/2020). Webinar ini diisi oleh 4 pemateri antara lain Nur Elya Anggraini, S.Sos., M.Si. anggota Bawaslu Jawa Timur (Jatim), Alim Mustofa, S.Sos., M.Ap. Ketua Bawaslu Kota Malang, Dr. Suparno,SH., M.Hum. Akademisi Fakultas Hukum Unikama, Tobias Gula Aran, SH., M.H. Akademisi Fakultas Hukum Unikama. Kegiatan ini diikuti oleh 283 peserta diantaranya mahasiswa Unikama, Dinas Akademisi, anggota Bawaslu, dan masyarakat umum yang tersebar di Indonesia.
Dalam sambutannya Dekan Fakultas Hukum Dr. Suciati, SH., M.Hum mengucapkan terimakasih kepada pihak Bawaslu Kota Malang yang bersedia bekerjasama dengan Unikama.
“Saya berterimaksih kepada Bawaslu Kota Malang atas kerjasamanya, sehingga bisa melaksanakan webinar ini dengan mengundang salah satu anggota Bawaslu dari Jatim sebagai pembicara. Selain itu, saya berharap dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan sumbangsih pemikiran implementasi demokrasi Pancasila pada pelaksanaan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Jatim dan di Indonesia pada umumnya. Menanamkan kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Sementara itu, Nur Elya Anggraini, S.Sos., M.Si selaku Anggota Bawaslu Jatim dan juga keynote speaker menjelaskan beberapa tantangan dalam melaksanakan Pemilu Tahun 2020 yang diselenggarakan di tengah pandemi.
“Tantangan saat ini yaitu pandemi, jadi ada beberapa hal yang memang harus dipersiapkan mulai saat ini terutama soal keselamatan jiwa. Sebagai penyelenggara pemilu baik KPU maupun Bawaslu, harus memberikan jaminan aman dan nyaman untuk semua pihak sejak awal sampai akhir tahapan. Sudah ada rancangan tersendiri bagaimana nanti di TPS baik dari sisi pelaksanaan teknis maupun dari sisi pengawasannya,” terangnya.
Semua harus benar-benar bersih, steril dan juga mengikuti protokol kesehatan.Tantangan kedua yaitu anggaran, untuk anggaran Negara saat ini sebagian besar dialihkan untuk kepentingan pandemi Covid-19 baik pencegahan maupun penularannya. Awalnya ini menjadi tantangan, tetapi lama-lama menjadi normal kembali.
Tantangan ketiga, partisipasi masyarakat karena adanya pandemi sebagian masyarakat enggan ditemui dan lebih khawatir terkena Covid-19 daripada ikut pilkada. Sehingga tantangan selanjutnya adalah bagaimana cara mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu. Selain itu ada juga tantangan yang lain seperti politisasi Bansos, politik uang, hoax, ujaran kebencian yang harus ditekan sedemikian rupa dan kesenjangan infrastruktur digital.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan Webinar seperti ini para peserta dapat memilah-milah informasi yang benar-benar valid dan bermanfaat dan mana yang tidak. Apalagi dengan masyarakat pedesaan yang terkadang untuk memilah saja kesusahan. Maka, ini juga menjadi salah satu tugas KPU, Bawaslu dan Perguruan Tinggi untuk mengedukasi masyarakat supaya mereka melek akan informasi dan bisa menyaringnya dengan baik. Bagaimanapun juga kehadiran media sosial lompatannya jauh lebih tinggi daripada literasi media masyarakat kita,” paparnya.
Di sisi lain, Dr. Suparno,SH., M.Hum. Akademisi Fakultas Hukum Unikama yang juga menerangkan bahwa ada dua indikator suksesnya pemilu dan pilkada yaitu partisipasi publik dan potensi ancaman keselamatan tertularnya Covid-19 bisa diminimalisir.
“Partisipasi publik dan peran serta masyarakat untuk mengawal tahapan sangat diperlukan. Masyarakat merupakan garda terdepan dalam sistem demokrasi di Indonesia. Namun, adanya pandemi menjadi kekhawatiran tersendiri di masyarakat sehingga bisa memengaruhi situasi batin masyarakat,” ujarnya.
Meskipun di masa pandemi Covid-19 ini Pemilu dan Pilkada di Indonesia harus tetap berjalan lancar. Penyelenggaraannya juga harus mematuhi protokol kesehatan agar baik penyelenggara maupun masyarakat tidak khawatir dan bisa menekan bertambahnya angka korban penularan Covid-19.
Diharapkan dengan adanya kegiatan Webinar ini yang bekerja sama dengan Bawaslu, Unikama ikut berpartisipasi memberikan sumbangsih kepada masyarakat dan Unikama semakin di kenal luas dengan kegiatan-kegiatan positif dan Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat tetap dilaksanakan dengan baik walaupun dalam kondisi pandemi.
No related posts.