UNIKAMA – Mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) kembali menorehkan prestasi dalam lomba desain game se-Jawa Timur. Ajang ini digelar oleh Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM),kemarin.
Tim bernama Pribumi dari Unikama, yang beranggotakan Wanedy Surya, Barokatur Rahman, Shinta, Shanti, dan Lailatul Adimah, meraih juara kedua diajang lomba IT Battle yang digelar 14 Desember 2017.
IT Battle sendiri merupakan ajang kompetisi dan pengembangan bakat bidang teknologi informasi. IT-Battle juga merupakan acara tahunan yang juga merupakan salah satu agenda penting yang diadakan oleh Teknik Informatika UMM.
Lomba IT-Battle ke XI tahun 2017, mencangkup Programming, Keamanan Jaringan, Desain Game, Piranti Cerdas, Animasi. Selain itu juga sebagai hiburan tambahan kami mengadakan pula Kompetisi Dota 2, dan PES 2017.
Salah satu anggota tim, Wanedy Surya mengaku tak menyangka timnya akan berhasil meraih juara. Pasalnya, ia dan timnya belum punya pengalaman apa-apa dan ini pertama kalinya mengikuti lomba.
“Saya awalnya berpikir gak ada salahnya mencoba. Kalau kalah pun bisa jadi pengalaman,” katanya.
Ia bercerita, keikutsertaannya berawal dari mata kuliah Pemrogaman Game 2 di kampus. Ketika itu, ia bersama rekan-rekannya membentuk kelompok kecil untuk menyelesaikan tugas kuliah.
Lalu, timnya disarankan dosen untuk mengikuti lomba desain kami. Meski, terkesan agak sedikit memaksa dan ditolaknya, Surya mencoba saran dosen tersebut.
“Setelah kami diskusikan, kami sepakat ikut lomba itu,” kata mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Unikama, angkatan 2014.
Ia mengatakan lomba yang diikutinya, mengangkat tema kebudayaan Indonesia. Ia pun mengaku sempat tidak memiliki ide. Ide sendiri baru muncul saat H-2 deadline pengumpulan proposal dari rekannya Barokatur Rahman.
“Idenya membuat game dengan tujuan yaitu untuk mempertahankan rumah adat dari serangan pihak asing,” terangnya.
Ia menjelaskan setelah melalui pertimbangan dan diskusi, akhirnya timnya menyepakati judul game tim adalah “Adat Defender”.
“Kami agak minder dan nervous, sampai ada yang ke toilet beberapa kali,” katanya menceritakan saat presentasi lomba.
Usai presentasi, Surya mengaku makin minder karena banyak masukan dan kritikan juri. Semua itu pun ditanggapi dengan pikir positif thinking untuk membuat gamenya makin baik.
Pengumuman lomba, dua minggu kemudian, ia mendapatkan informasi bahwa timnya meraih juara. Panitia mengirimkan foto sertifikat juara dengan keterangan nama dan kelompok Pribumi dari Unikama meraih juara 2.
“Saat itu, saya heran dan ga percaya. Tanpa pengalaman kami bisa menang, itu membuat saya bingung bercampur senang menjadi satu,” ungkapnya.
Selain itu, ia pun mengaku bertambah senang karena timnya juga mendapatkan nilai A oleh dosen pada mata kuliah pemrogaman game 2.
“Alhamdulillah, sekali merangkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui juga,” ucapnya. (TI)
No related posts.