UNIKAMA – Mahasiswa baru Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) pada Selasa (20/9/2022) di Aula Sarwakirti Unikama dihadiri lebih dari 750 mahasiswa baru.
Kegiatan juga dihadiri oleh jajaran Pengurus Yayasan PPLP-PT PGRI Malang serta Rektor Unikama, Dr. Pieter Sahertian, M.Si dan jajaranya, serta seluruh sivitas akademika Unikama. Diawali dengan penyampaian laporan pembukaan PKKMB Tahun Akademik 2022/2023 Unikama oleh Ketua Panitia PKKMB 2022 Dr. Sudi Dul Aji, M.Si. Lalu dilanjutkan sambutan serta pembukaan oleh Rektor Unikama.
“Menyimak tema PKKMB Unikama dengan tema Powerfull Agile Learner melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Kami berharap para mahasiswa baru akan berproses dalam pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum Kampus Merdeka sehingga dapat menghasilkan manusia/lulusan yang memiliki daya tahan untuk memasuki dunia kerja yang penuh dengan tantangan dan bisa bertahan bahkan bergerak maju.” tegas Rektor Unikama.
Rektor Unikama menerangkan pada era hyper competitive ini disamping menguasai literasi dan kompeten, mahasiswa juga membutuhkan kualitas karakter yang mencakup rasa ingin tahu, inisiatif, ketekunan, kemampuan beradaptasi, berjiwa pemimpin dan kesadaran sosial dan budaya yang tinggi. Serta untuk mencapai hal tersebut bukan lagi terletak pada talent/bakat, dan bukan juga pada IQ yang tinggi, melainkan terletak pada grit (ketabahan/daya tahan) sebagai perpaduan antara passion (semangat) dan perseverence (ketekunan).
“Adik-adik mahasiswa baru harus menjadi pembelajar yang tangguh dan agile (tangkas), belajar terus menerus, dimana saja dan kapan saja tetapi ingat jangan lupa dengan identitas diri.” tuturnya.
Sebelum menutup sambutan sekaligus pembuka acara PKKMB, rektor menghimbau kepada para dosen, para mahasiswa senior yang bertindak sebagai panitia, dan seluruh civitas akademika UNIKAMA, agar membina dan membimbing mahasiswa baru agar menjadi intelektual muda yang cerdas, kompetitif, memiliki wawasan kebangsaan dan menjunjung tinggi budaya dan nilai-nilai kearifan lokal. Hindari tindakan-tindakan pelanggaran norma dan etika, yang berdampak pada terganggunya psikis maupun fisik mahasiswa.
No related posts.