Unikama – Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) kembali meraih prestasi di tahun 2020 ini. Dua startup hasil karya mahasiswa Unikama lolos dalam seleksi Program Akselerasi Startup Mahasiswa Indonesia (ASMI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Pendidikan Tinggi (Dikti).
Program ASMI ini diharapkan mampu mendorong mahasiswa di Indonesia untuk dapat mengembangkan bisnis digital, membangun ekosistem startup di kalangan mahasiswa Indonesia dan mengakselerasi startup mahasiswa Indonesia untuk bersaing di tingkat global.
Unikama baru pertama kali ikut serta dalam Program ASMI pada tahun 2020 ini. “Dengan mengirimkan 6 startup bisnis hasil karya mahasiswa antara lain Bangbeli, Blantix, Kelas Quran, EDunasia, EDx, Nukang.id. yang dibangun dan dikembangkan oleh mahasiswa lintas Program Studi (Prodi) dan lintas disiplin ilmu melalui pembinaan dari Pusat Bisnis dan Kewirausahaan (BEC) Unikama, mulai dari Prodi Teknik Informatika, Sistem Informasi, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Fisika, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika, PG-PAUD, Sastra Inggris dan Manajemen, Unikama lolos masuk 100 besar” Ungkap Ayu Asmah., M.Pd Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan Unikama.
Pada tahap seleksi pertama keenamnya lolos pada seleksi 100 besar startup terbaik di tingkat nasional. Proses seleksi tahap kedua, dua startup karya mahasiswa Unikama, Startup Bangbeli dan Startup Blantix berhasil lolos dalam 25 startup terbaik tingkat nasional dan didanai oleh Kemdikbud untuk pengembangannya.
Decky Ilham, mahasiswa Unikama selaku founder sekaligus CEO Bangbeli mengungkapkan bahwa startup yang ia bangun bergerak di bidang transaksi pembayaran digital. “Bangbeli hadir sebagai platform transaksi pembayaran digital terpercaya yang bertujuan untuk membantu customer, terutama pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat melakukan transaksi pembayaran digital yang terpercaya dengan aman, mudah, nyaman, di mana pun dan kapan pun hanya dengan satu aplikasi.” ujarnya.
Bangbeli merupakan startup yang dibangun oleh Decky bersama ketiga temannya sebagai co-founder dan dibimbing oleh Anggri Sartika Wiguna, ST., MT yang merupakan Dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Unikama. Decky berharap kedepannya dengan adanya pendanaan dari Dikti Bangbeli dapat terus berkembang sesuai dengan visinya yaitu membantu pelaku UMKM agar dapat melakukan transaksi pembayaran digital yang terpercaya.
Selain Bangbeli, startup Unikama yang lolos pendanaan adalah Blantix. Startup Blantix merupakan aplikasi marketplace yang mengatasi permasalahan peternak dengan cara mempertemukan peternak dan pembeli untuk melakukan transaksi yang aman dalam satu platform yaitu blantix. Blantix hadir memberi solusi untuk permasalahan peternak yang seringkali kesusahan memberi harga jual ternak karena ketidaktahuan nilai jual ternaknya di pasaran sehingga meminimalisir terjadinya permainan harga oleh oknum tengkulak yang sering mempermainkan harga.
Blantix dibangun oleh 6 mahasiswa kreatif Unikama yakni Najmas Sa’adah sebagai CEO, Nuraini Khusnul Khotimah sebagai CMO, Ricky Ardiansyah sebagai founder dan CTO, Nuril Nikmatuz Zahro sebagai COO, Lenny Putri Anggarita sebagai Marketing Communication dan Much. Faisal sebagai CPO. Dari awal mula dibentuk, Blantix telah berhasil menyabet beberapa kali penghargaan lomba tingkat nasional dari tahun 2019.
Najmas selaku CEO blantix berharap dengan adanya pendanaan dari Dikti ini mampu membuat Blantix lebih berkembang, mampu menyediakan fitur livestock dan sistem auction/lelang di aplikasinya nanti. “Dengan diterima dan didanainya Blantix pada program ASMI ini saya berharap mahasiswa lain juga ikut bersemangat untuk berinovasi dan berwirausaha” ujarnya.
Jacobus Wiwin Kuswinardi, ST M.Kom., Dosen sekaligus kepala BEC Unikama mengungkapkan bahwa usia inkubator bisnis yg masih sangat muda bukanlah halangan dalam mencetak startup. “Dengan mengirim enam startup binaan ke kompetisi nasional ASMI, dan semuanya lolos ke final serta dua diantaranya mendapatkan pendanaan, membuktikan bahwa Unikama juga concern dalam mencetak wirausaha berbasis teknologi dari berbagai bidang ilmu yang mengawali bisnisnya sejak mahasiswa. Dengan pendampingan bisnis yang didukung mentor & coach profesional, mahasiswa dpt memberikan value bisnis dan kemanfaatan nyata dari ilmu dan teori yang didapatkan dari perkuliahan.” ujarnya.
Ia juga berharap dengan merancang bisnis ketika menjadi mahasiswa, nantinya pada saat mereka lulus, bisnis mereka yang mereka bangun sudah berjalan baik dan mampu memberikan masa depan yang cerah. Saat ini startup yang diikutkan dalam Program ASMI tersebut telah berhasil mencetak pendapatan puluhan hingga ratusan juta, bahkan Blantix telah dipercaya menjadi partner beberapa kabupaten dalam membantu sektor pertanian dan peternakan.
“Target kami, Unikama bisa mencetak 100 startup inovatif dan scale up menjadi perusahaan sebelum tahun 2025.” imbuhnya.
No related posts.