UNIKAMA – Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang merupakan kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi perlu ditingkatkan. Hal ini untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Dengan demikian, setiap perguruan tinggi dapat mengembangkan sendiri SPMI, di antaranya sesuai dengan latar belakang sejarah, nilai dasar yang menjiwai pendirian perguruan tinggi.
Dalam meningkatkan SPMI tersebut, Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) menggelar penyelarasan dokumen SPMI. Kegiatan yang merupakan pembinaan Sub Direktorat Penjaminan Mutu Kemenristek dikti ini digelar di Hotel Purnama Batu selama dua hari, 17-18 Juli 2019.
Acara dibuka langsung ketua Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi Persatuan Guru Republik Indonesia (PPLP PT PGRI) Drs. H. Soedja’i. Diharapkan kegiatan ini bisa menghasilkan penyelarasan dokumen, akan tetapi bukan sekedar dokumen standar tapi dokumen yang bermutu. Tentunya bukan hanya sekedar dokumen normal, standar, tapi termasuk dokumen lain, diantaranya dokumen pembelajaran, penelitian, pengabdian masyarakat.
“Mutu perguruan tinggi (PT) bisa dicapai dengan dua sisi, mutu SPMI dan mutu akreditasi, keduanya harus berjalan bersama untuk menuju titik kesempurnaan sesuai dengan standar PT. Terkadang PT timbul faham tradisional dan profesional, dimana mutu dokumen menjadi jembatan utama untuk mengatasinya. Dengan demikian, suasana akademik tidak terpisah dari kehidupan sehari-hari di kampus,” ujar Drs. Soedja’i.
Disisi lain, dukungan dari rektor atau pimpinan perguruan tinggi sangat dibutuhkan. Terutama untuk dukungan finansial dalam meningkatkan mutu perguruan tinggi dan SPMI. Hal itu karena sangat penting terkait dengan Akreditasi Perguruan Tinggi.
Kepala Program Penjaminan Mutu (PPM), Dr. Sri Rahayu sebagai ketua pelaksana berujar, semua dokumen SPMI diperlukan dalam jangka pendek untuk akreditasi, sedangkan untuk jangka panjang ditunggu masyarakat. Karena kompentensi lulusannya bisa dijamin agar bisa berkompetisi dengan global. Pihaknya tidak hanya mendalami dokumen standar nasional, akan tetapi juga melibatkan yang sudah berkecimpung di dalamnya, diantanya LPPM atau penjaminan mutu.
Sementara itu, rektor Unikama Dr. Pieter Sahertian, M.Si menyampaikan bahwa dalam penjaminan mutu ada manual mutu dan kebijakan mutu. Siapapun yang menjalankan bisa berjalan dengan baik meski bukan perancang, akan tetapi tau dokumen itu untuk mengukur kinerja di PT mulai dari atas sampai kebawah.
“Dokumen yang baik dan bisa dijadikan pedoman untuk PM perlu kita kritisi. Saya berharap kegiatan ini bisa menghasilkan dokumen tang terukur dan bisa ditetapkan. Dengan demikian unit-unit bisa melakukan pengembangan dari standar di lingkungan universitas. Sehingga memudahkan kita dalam menghadapi auditor saat mengaudit. Selain itu juga bisa menilai temuan apa yang kurang,” jelas rektor.
No related posts.