UNIKAMA – Hampir setiap dua minggu warga Desa Tirtomoyo bisa memanen salak, hal ini sangat menguntungkan bagi warga sekitar. Limbah kulit salak biasanya selalu dibuang, akan tetapi bagi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) tidak, karena bisa dimanfaatkan menjadi minuman. Mahasiswa KKN di Desa Tirtomoyo sebagai desa penghasil salak mengolah kulit salak menjadi minuman teh.
“Kami maksimalkan pengolahan salak mulai dari pembuatan teh dari kulit salak, selai, hingga dodol salak,” ungkap Bani Wazil, Koordinator Desa (Kordes) KKN Unikama Desa Tirtomoyo.
Cara yang dilakukan adalah mengadakan pelatihan untuk warga Desa Tirtomoyo yang diikuti 30 peserta. Kegiatan itu bertujuan untuk menerangkan kepada warga tentang pengolahan limbah kulit salak menjadi teh yang bermanfaat bagi penderita diabetes. Peserta terlihat antusias, karena selama ini tidak tahu bahwa kulit salak yang selalu dibuang bisa menjadi olahan minuman teh.
“Saya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh mahasiswa di Desa Tirtomoyo ini. Selain untuk membantu membuat kulit salak menjadi the, hal ini bisa terus dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” ungkap Yulianti, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Selain itu, dosen PGSD ini juga berharap melalui pelatihan ini dapat mengurangi limbah kulit salak yang berserakan di halaman rumah warga dapat menjadi ilmu baru baik bagi warga maupun mahasiswa sendiri, ujarnya.
No related posts.