UNIKAMA – Ribuan Jamaah berdesak-desakan dalam Unikama bersholawat #6 di Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama), kemarin. Pengajian yang merupakan acara rutin Unikama ini kerja bareng dengan Majlis Taklim Wal Maulid AR RIDWAN menghadirkan tiga kyai kondang. Habib Achmad Jamal bin Toha Baagil, Habib Abdul Qodir Mauladawilah, Gus Wahid, serta Para Habaib, Kyai, Ustad di Malang Raya.
Dalam pengajian itu, sejumlah pejabat Unikama hadir ikut memeriahkan acara tersebut. Di antaranya rektor, wakil ketua PPLP, dosen, dan mahasiswa.
Acara yang dimotori lembaga dakwah mahasiswa (Ledma) Al-Farabi Unikama ini merupakan kesekian kalinya. Bertempat di Aula Sarwakirti, tidak mengurangi para tamu Rosululloh untuk hadir mendengarkan tausiyah dari para habaib. Ledma Al Farabi merupakan penggerak dakwah islam dan juga motor penggerak keagamaan di Unikama, tutur pembina Al-Farabi Drs. Sulistyo, MM.
“Sebenarnya acara pengajian ini mau ditempatkan di halaman Unikama, namun cuaca yang tidak memungkinkan ahirnya dipindah ke Aula Sarwakirti. Meski ruang tidak cukup, namun kami siap mengantisipasi dengan menyiapkan para tamu Rosullullah di halaman,” ungkap Sulis (sapaan akrabnya).
Wakil ketua PPLP-PT PGRI Malang, Dr. Christea F., Ak., MM merasakan barokah dari bergemanya sholawat semacam ini. Terlihat jelas, khususnya bagi Unikama, ketika perguruan tinggi lain mengalami kesulitan, tapi Unikama tidak. Terbukti, sampai sekarang Unikama tetap stabil dalam perolehan mahasiswa.
Mewakili ceramah, KH. Habib Achmad Jamal bin Toha Baagil banyak membuat joke-joke segar selama 30 menit di panggung. Meski merasa agak sumuk ruangan karena banyaknya jamaah, namun tak mengurangi animo jamaah untuk mendengarkah tausiyah para kyai tersebut.
“Untuk menuju Allah SWT. harusnya melalui Rasul, sedangkan untuk menuju nabi Muhammad SAW. perlu murobbi. Jangan pernah menyalahkan Allah, justru Allah memberi motifasi agar hambanya menjadi orang yang selamat,” ucapnya.
“Yang memasukkan surga Allah itu lewat rohmat-Nya, bukan lewat amal. Kalau mau husnul khotimah pastinya dikasih jalan sama Allah, karena Allah yang memberikan izin. Ini khusnol khotimah, ini su’ul khotimah. Jangan sampai menyalahkan Allah, karena semua Allah yang mengatur. Untuk masuk surga itu pilihan, jangankan begitu, iman itu pilihan, jelasnya.
Mereka begitu Antusias, sesekali memberikan aplaus dan tawa panjang setiap kali Gus Wahid melepas cerita lucu yang biasa memakai bahasa Malangan. “Saya orang jawa tidak mau dibodohi Belanda. Arang disuruh makan, loro-loroen, ketam (sakit-sakitan, mati), ungkap kyai humoris itu. (dinog)
No related posts.