UNIKAMA – Wali Kota Malang meresmikan Pusat Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Kanjuruhan Malang. Dengan adanya unit tersebut, Wali Kota Malang mendorong agar mahasiswa tidak berpikiran sekadar menjadi seorang pegawai atau karyawan setelah lulus nanti. Namun mampu menciptakan peluang usaha sendiri yang secara bertahap menciptakan kemandirian.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, Kota Malang telah mendeklarasikan sebagai Smart City yang mengusung Revolusi Industri 4.0.
“Harapan kami membuat kita semua yang menggali ilmu pengetahuan di perguruan tinggi dapat juga menghadirkan keterampilan. Kampus tidak sekadar menjadi wacana pikiran saja, tapi juga karya. Itu bisa dilakukan adik-adik mahasiswa,” kata Sutiaji di hadapan 300an mahasiswa Unversitas Kanjuruhan Malang (Unikama), Rabu (20/3/2019).
Sutiaji mengatakan, Unikama memiliki potensi untuk terlibat dalam mewujudkan Malang Smart City. Sutiaji pun mengaku kenal dosen Unikama bernama Umi Tursini yang dinilainya berhasil mengembangkan potensi Revolusi Industri 4.0.
“Ada seorang dosen di sini. Berangkat dari niat memberikan pekerjaan agar suaminya kerja di rumah. Sekarang putaran uangnya Rp 2 M sampai Rp 4 M,” paparnya.
Di sisi lain, Sutiaji mengatakan, pengangguran terbuka di Kota Malang sangat tinggi. Pengangguran menjadi ancaman bagi Indonesia yang memiliki potensi bonus demografi.
Oleh sebab itu, anak-anak muda harus melihat peluang usaha yang semakin mudah dijangkau saat ini. “Saat ini, pasar kita adalah yang kita pakai sehari-hari. Seperti ponsel dan laptop,” paparnya.
Pemkot Malang akan membangun rumah kreatif pada 2020 mendatang. Pemkot Malang telah menyiapkan dana Rp 185 M untuk membangun rumah kreatif.
“Rumah kreatif nanti bisa dipakai oleh siapapun. Termasuk mahasiswa. Mahasiswa harus ke arah sana. Jangan pikirkan kita jadi pegawai tapi kita pikirkan mempekerjakan orang banyak,” tegasnya.
Sementara Rektor Unikama, Dr Pieter
Sahertian, M.Si menjelaskan, Unikama telah membentuk
Pusat Bisnis dan Kewirausahaan. Dirinya menginginkan mahasiswa bisa menggunakan
unit ini sebagai proses pembelajaran.
“Ada matkul kewirausahaan. Kami berharap muncul startup baru. Sehingga nantinya tidak sekadar mengharapkan menjadi pegawai dari orang lain. Tapi mereka menciptakan pekerjaan sendiri,” ujarnya.
Mahasiswa nantinya dilatih di sana. Mahasiswa juga didampingi, dan dibina sampai mandiri.
“Kami juga memikirkan bagaimana memodali. Suatu saat berkembang, berhasil kemudian nanti bahaimana caranya mengembalikan ke kampus. Kami punya mentor yang portopolionya internasional,” katanya.
Kepala Pusat Bisnis dan Kewirausahaan Unikama, Jacob Win mengatakan, unit ini dibentuk untuk mewadahi potensi kewirausahaan civitas akademika Unikama dan masyarakat luas. Apalagi dalam perkembangan di era milenial saat ini, potensinya terbuka luas.
Di dalam Pusat Bisnis dan Kewirausahaan ini ada dua unit lagi yakni unit inkubator bisnis dan pengembangan kewirausahaan.
“Tugasnya memberikan pelatihan dan pendampingan, baik untuk civitas akademika, juga untuk masyarakat. Terutama untuk UKM,” ujar Jacob.
(suma)
No related posts.