Peningkatan Produktivitas dan Sanitasi UMKM Kue Semprit Garut Fitri Melalui Teknologi Tepat Guna

Unikama – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. UMKM berkontribusi besar dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Selain menjadi tulang punggung perekonomian, UMKM juga berperan dalam memperkuat sektor industri lokal melalui inovasi dan kreativitas yang mereka kembangkan. Salah satu contoh UMKM yang turut berperan dalam perekonomian lokal adalah UMKM Kue Semprit Garut Fitri yang berlokasi di Jalan Gadang, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Meskipun telah lama memproduksi kue semprit berbahan baku tepung garut, UMKM ini masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal efisiensi produksi yang sebagian besar masih dilakukan secara manual. Salah satu contohnya adalah proses pembuatan santan yang memakan waktu cukup lama dan ruang produksi yang masih tradisional, menggunakan tungku kayu bakar tanpa cerobong asap yang memadai. Permasalahan ini berdampak pada kesehatan pemilik dan karyawannya serta memperlambat proses produksi.

Serah terima mesin pemarut kelapa untuk bahan dasar Kue Semprit

Melalui kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, tim pengabdian masyarakat dari Universitas PGRI Kanjuruhan Malang membantu mengatasi permasalahan ini. Kegiatan PKM ini dilaksanakan mulai Agustus hingga September 2024 dan melibatkan tim yang terdiri dari Chandra Sundayagara, M.Pd, Dr. Maris Kurniawati, S.Si., M.Kes., M.Si, dan Bapak Dr. Chandra Wahyu Hidayat, MM. Mereka menerapkan teknologi tepat guna berupa mesin extractor coconut milk dan exhaust system untuk mempercepat proses produksi dan meningkatkan kondisi sanitasi ruang produksi.

“Permasalahan lain yang diatasi adalah sanitasi ruang produksi yang kurang baik. Lalu setelah melakukan asesmen, kami menghadirkan solusi berupa pemasangan exhaust system model cone untuk membuang asap pembakaran selama proses produksi.” jelas Dr. Maris Kurniawati, S.Si., M.Kes., M.Si,.

Serah terima exhaust system yang diterapkan untuk mitra

Proses pengadaan alat dimulai dari desain produk, pemasangan mesin extractor, hingga pelatihan penggunaan dan perawatan alat. Sementara itu, exhaust system dipasang setelah dilakukan reposisi dan penambahan ventilasi ruang produksi. Semua tahapan dilakukan secara bertahap agar mitra UMKM dapat memahami prinsip penggunaan alat dan memaksimalkan manfaatnya.

Mitra mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan PKM ini, karena mampu meningkatkan produktivitas usaha, sanitasi, dan kesehatan kerja. Kegiatan PKM ini juga melibatkan mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika, seperti Novita Rahma Sari, Vemita Arielia, dan Muhammad Hisyam Ashbihani, serta beberapa mahasiswa lainnya yang turut mendukung pelaksanaan kegiatan.