Misi Kebudayaan Mahasiswa PPKN Unikama, Juara MMTC Jatim 2025 Ajak Generasi Muda Lestarikan Warisan Nusantara

Unikama – Kebanggaan kembali menghampiri Universitas PGRI Kanjuruhan (Unikama) Malang. Moch. Nabil Notan Pratama, mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) angkatan 2025, resmi dinobatkan sebagai Winner Mister Miss Tourism and Culture Jawa Timur (MMTCJT) 2025 dalam acara yang digelar pada 25 September 2025 melalui akun instagram @mistermisstourimculturejatim. Prestasi gemilang ini menjadi pintu gerbang baginya untuk mewakili Provinsi Jawa Timur pada Grand Final tingkat Nasional yang akan berlangsung di Jakarta pada 13-16 November 2025 mendatang.

Setelah menyandang gelar prestisius tersebut, Nabil mengungkapkan perasaan sukacita dan kebanggaannya.

“Saya rasa sangat senang dan bangga setelah dinobatkan menjadi Winner Mister Miss Tourism and Culture Jawa Timur. Karena saya dapat terlibat lebih dalam untuk mempromosikan budaya dan wisata yang ada di Jawa Timur, serta dapat membanggakan kedua orang tua,” ujarnya.

Motivasi awalnya mengikuti kompetisi ini berangkat dari keprihatinan yang mendalam terhadap fenomena generasi muda di era 5.0 yang dinilainya lebih meminati budaya dan wisata luar negeri. Nabil khawatir hal tersebut dapat melunturkan rasa nasionalisme dan menghilangkan identitas negara Indonesia.

Sebagai seorang calon pendidik dalam bidang PPKN, Nabil tidak hanya melihat kompetisi ini sebagai ajang pencarian bakat semata. Ia memiliki rencana konkret untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dan kebangsaannya.

“Dengan kompetisi ini kita dapat mengenal budaya-budaya saudara-saudara di daerah lain sehingga akan tumbuh rasa persatuan dan kesatuan, serta rasa nasionalisme akan semakin menguat,” jelasnya. Hal ini menunjukkan keselarasan antara perannya sebagai duta pariwisata dengan jiwa kewarganegaraan yang dimilikinya.

Menghadapi Grand Final Nasional di Jakarta, Nabil telah menyusun strategi dan persiapan yang matang. Fokusnya adalah pada pendalaman materi budaya dan wisata Indonesia, khususnya yang kurang terekspos di media sosial.

“Saya juga akan melatih kemampuan berbahasa Inggris karena akan menjadi poin plus di kompetisi ini. Dan saya berencana untuk mendatangi langsung beberapa tempat wisata & budaya di Jawa Timur untuk belajar langsung dari masyarakat setempat,” tutur Nabil mengenai persiapannya.

Secara pribadi, Nabil memaknai gelar “tourism and culture” sebagai sebuah amanah untuk berkontribusi nyata. Terlepas dari hasil kompetisi nanti, ia bertekad untuk mempromosikan pariwisata Jawa Timur, khususnya Pantai Selatan sebagai ikon, serta berbagai kebudayaan seperti Tarian Bantengan dan Jaranan.

“Saya ingin menghapus stigma negatif bahwa kebudayaan itu ketertinggalan dan mengubah pola pikir menjadi maju, tentu dengan tetap menjaga nilai-nilai luhur yang dilestarikan,” pungkasnya penuh semangat. Keberadaan Nabil di ajang nasional nanti diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pemuda Indonesia untuk lebih mencintai dan memajukan warisan budaya negerinya sendiri.