BEM Unikama Gelar Seminar Kebangsaan, Sejumlah Tokoh Jadi Narasumber

Unikama – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unikama melangsungkan Seminar Kebangsaan di Auditorium Multikultural Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama). Digelar secara luring dan daring seminar dilaksanakan pada Senin (10/1/2022). Seminar dihadiri sekitas 200 peserta yang juga dari berbagai daerah.

Bertajuk “Meneguhkan Sikap Nasionalisme Demi menjaga Ideologi Bangsa dalam Menghadapi Era Society 5.0”, BEM Unikama menghadirkan tiga tokoh untuk memberikan materi. Adapun pemateri yang hadir ialah Walikota Malang, Drs. H. Sutiaji; Kapolresta Malang Kota yang diwakili oleh Kasat Intel, Kompol Afner Nixon Bernandus Pangaribuan, S.Sos., SIK; dan CEO Tugumalang.id Irham Thoriq.

Rektor Unikama, Dr. Pieter Sahertian, M.Si menyampaikan apresiasi kepada pemateri yang telah hadir di saat membuka acara. Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada BEM dan mahasiswa Unikama yang bergabung dalam kegiatan ini. “Kalau mahasiswa ikut memikirkan, mendiskusikan, ini menunjukkan mahasiswa masih perduli terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara kita.” ungkapnya dalam sambutannya.

Era society 5.0 memudahkan setiap orang berinteraksi dengan dunia luar, sehingga banyak ajaran yang masuk. Hal tersebut dapat mengubah berbagai aspek terutama ideologi dan setiap saat dapat masuk ke wilayah pribadi setiap orang. Adanya seminar dan diskusi ini menjadi salah satu filter akan hal tersebut.

Tentu tidak hanya memfilter, namun harus dipahami, dihayati dan juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Sehingga, Pancasila itu bukan hanya menjadi living ideologi, tapi dia juga menjadi working ideologi.” tuturnya.

Rektor Unikama juga menyampaikan bahwa Pancasila merupakan Ideologi berciri khas bangsa Indonesia yang sudah final. “Saya kira, kita sepakat bahwa konsep kebangsaan Indonesia dengan ideologi Pancasila ini sudah tuntas, sudah selesai,” tambahnya.

Senada dengan Rektor Unikama, Walikota Malang Drs. H. Sutiaji juga mengungkapkan bahwa saat ini Ideologi Pancasila tidak perlu dibicarakan. “Pancasila saat ini sudah merupakan sesuatu yang final.” terangnya.

Namun, yang perlu dibicarakan adalah bagaimana implementasi dari ideologi tersebut pada era digitalisasi saat ini. Era yang memunculkan disrupsi dan banyak ancaman yang masuk. Walikota menyampaikan bagaimana sikap yang harus dimiliki generasi saat ini untuk mengubah ancaman yang ada menjadi kekuatan.

Memperkuat literasi kebangsaan menjadi salah satunya. “Saya kira menguatkan literasi dan ketangguhan dan kemandirian kita, tangguh ideologi, tangguh karakter kita dan tangguh ekonomi juga dengan mandiri.” jelasnya.

Adanya teknologi juga dapat dimanfaatkan sebagai media menyiarkan kebaikan. Menuju society 5.0 generasi saat ini juga harus memiliki visi dalam menghadapi revolusi yang ada. “Jadilah generasi muda Pacasila yang visioner.” imbuhnya.

Sementara itu, dalam diskusi pemateri-pemateri yang lain juga mengatakan bahwa pada saat ini, hidup berjalan berdampingan dengan teknologi. Kasat Intel tersebut mengungkapkan setiap orang harus mampu menguasai teknologi dan tetap pada koridornya, yakni tidak menyalai hukum dan Ideologi Pancasila. “kita harus mendesain teknologi, bukan kita diatur teknologi, tapi kita yang mengatur teknologi dengan berpatokan dengan hukum dan Pancasila.” ungkapnya.

CEO Tugumalang,id Irham Thoriq menambahkan bahwa sebetulnya selain menguasai teknologi, pengguna juga harus mendapatkan manfaat dari teknologi. “Manfaat paling kecil adalah kita menjadi konsumen, seperti saat ini, kita mendapat manfaat dari aplikasi zoom. Karena zoom kita lebih efektif dan efisien untuk mengikuti seminar ini.” ungkapnya.

Manfaat lain yang harus didapat ialah menjadi produsen dari teknologi untuk membantu dalam kehidupan yang dijalani. “Kita dapat menjadi produsen, contohnya seperti yang berada di jurusan pendidikan, bagaimana membuat aplikasi untuk membantu di bidang pendidikan.” tutupnya.