Unikama – Pengenalan Program Pendidikan Tinggi (P3T) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) di hari kedua Selasa (22/9) mengajarkan kepada Mahasiswa Baru (Maba) akan pentingnya mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaa dalam masa perkuliahan. Materi yang disampaikan melalui platform zoom meeting dan live streaming youtube Universitas Kanjuruhan Malang oleh Sekretaris LLDIKTI Wilayah VII Dr. Widyo Winarso, M.Pd dengan moderator Drs. Ihsan Abraham, M.Pd.
Ia menuturkan bahwa adanya peringatan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bahwa saat ini ijazah tidak terlalu berperan penting untuk mencari atau melamar pekerjaan. Ada juga indikasi bahwa kelulusan itu tidak serta merta menunjukkan bahwa kita siap berkarya.
“Mulai saat ini adik-adik khususnya Maba harus membuktikan bahwa ini tidak benar. Kalian kuliah itu tidak mencari ijazah atau yang lainnya, tetapi kita mencari kompetensi, kemampuan, keterampilan untuk menghadapi dunia nyata dan siap untuk menghadapi dunia kerja,” ujarnya.
Kemampuan belajar di perguruan tinggi tentunya sangat berbeda. Di perguruan tinggi yang berperan penting adalah mahasiswa. Artinya, di era merdeka belajar ini mahasiswa memiliki otonomi untuk memilih mata kuliah dan kegiatan apa yang diinginkan diluar 5 semester. Jadi, mahasiswa dituntut untuk menyelesaikan 8 semester dan yang 3 semester terserah kepada mahasiswanya untuk memilih mata kuliah. Dosen hanya sebagai pendamping, pembimbing dan partner mahasiswa saja.
“Mahasiswa juga harus kreatif melakukan sesuatu yang berbeda untuk mengembangkan diri yang nanti berdampak besar di masa depan. Misalnya, kalian mengikuti Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang membutuhkan kreatifitas tinggi untuk membuat inovasi-inovasi baru yang berguna di lingkungan masyarakat,” tuturnya.
Sebagai mahasiswa juga harus kritis pemikirannya, jadi tidak mudah percaya dengan apa yang dilihat, didengar dan dibacanya. Mahasiswa harus memiliki critical thinking yang kuat, mencari kebenarannya sebelum membagikan hal yang dilihat dengan orang lain.
“Kemampuan critical thinking ini harus banyak dilatih dengan sering membaca dan berdiskusi, untuk berfikir kritis harus memiliki pembanding yang benar seperti apa, baru bisa mengatakan ini salah. Sebagai mahasiswa juga harus mampu berkolaborasi, karena kita manusia tidak bisa sukses sendirian. Harus bisa bekerjasama dengan orang lain, maka dari itu adanya merdeka belajar ini juga menjadi jalan untuk bisa berkolaborasi dengan program studi (Prodi) lainnya,” terangnya.
Lebih lanjut, juga dijelaskan untuk mahasiswa jangan sampai menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang) yang tidak mau bergaul dengan teman saling tukar pikiran. Setiap perguruan tinggi pasti memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan bakatnya yaitu melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) mulai dari bidang penalaran sampai bidang olahraga. Bahkan nantinya mahasiswa juga bisa mengikuti kegiatan PKM hingga tingkat Nasional jika lolos nanti bisa didanai oleh pemerintah, inipun jika mahasiswa memiliki kemauan tinggi untuk terus mengembangkan kreatifitasnya, tutupnya.
No related posts.