UNIKAMA – Prodi Pendidikan Geografi Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) sukses menjalankan kegiatan kolaboratif yang menghadirkan Natalia Aristina Dewi, S.Pd., M.Pd., Guru dari SMA Negeri 6 Malang dalam mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Geografi dan Kemampuan Dasar Mengajar pada Jumat (15/12/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung dan pengetahuan mendalam kepada mahasiswa mengenai implementasi Kurikulum Merdeka di lingkungan sekolah.
Dr. Yuli Ifana Sari, M.Pd., dosen pengampu mata kuliah, menjelaskan bagaimana keterlibatan guru dari SMA Negeri 6 Malang ini turut membantu mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi memahami esensi dari Kurikulum Merdeka. Natalia mengambil pendekatan kolaboratif yang mendorong kerja sama dalam mencapai tujuan pembelajaran, menciptakan lingkungan yang mendukung nilai-nilai sosial dan kolaboratif dari Kurikulum Merdeka. Penggunaan teknologi pendidikan dan penilaian formatif juga menjadi sorotan utama dalam pendekatan yang diterapkan Natalia.
“Natalia tidak hanya menitikberatkan pada pengembangan keterampilan abad ke-21 dan penggunaan teknologi pendidikan, tetapi juga menerapkan penilaian formatif dan refleksi. Hal ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk merenungkan tentang proses pembelajaran mereka, memastikan pemantauan perkembangan, dan penyesuaian strategi pembelajaran sesuai kebutuhan.” ungkapnya.
Dr. Yuli Ifana Sari, M.Pd juga memberikan tanggapan bahwa kolaborasi antara Prodi Pendidikan Geografi Unikama dengan guru SMA Negeri 6 Malang memberikan dampak positif pada implementasi Kurikulum Merdeka. Seperti memperkuat efektivitas kurikulum, merancang strategi pembelajaran sesuai semangat kurikulum, dan memfasilitasi pengembangan kreativitas siswa. Kerjasama ini juga memungkinkan mahasiswa memberikan wawasan geografi yang mendalam sementara guru mengintegrasikan konten ke kurikulum baru.
Kepala Prodi Pendidikan Geografi, Dr. Suwito, M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan kolaboratif ini juga menciptakan lingkungan pembelajaran yang saling menguntungkan antara guru dan mahasiswa. Pengembangan materi pembelajaran inovatif, dan pertukaran pengetahuan serta pengalaman menjadi bagian integral dari kolaborasi ini.
“Kami meyakini bahwa kolaborasi ini juga dapat mengasah keterampilan sosial, kemampuan komunikasi, serta membangun kepercayaan diri mahasiswa.” tambah beliau.
Diharapkan bahwa model kolaborasi semacam ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar, tetapi juga dapat menjadi landasan bagi institusi pendidikan lainnya dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
No related posts.